Singapura Resesi, Investasi RI Terancam tapi Tak Memukul Perdagangan
Meski demikian, investasi yang ditanamkan Singapura yang merupakan hub keuangan Asia ke Indonesia sebenarnya banyak yang berasal dari luar negara itu.
Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Kebijakan Fiskal dan Makro Ekonomi Masyita Crystallin menjelaskan sebagian besar investasi langsung yang berada di Singapura merupakan uang yang dimiliki masyarakat negara lain, termasuk Indonesia.
"Jadi pencatatannya di Singapura," katanya.
(Baca: Ekonomi Kuartal II Minus 12,6%, Singapura Masuk Jurang Resesi)
Oleh karena itu, penurunan investasi di Singapura sebenarnya mencerminkan penurunan investasi secara global yang sangat mungkin terjadi di tengah pandemi covod-19. Hal serupa juga sebenarnya berlaku pada perdagangan.
Kendari demikian Masyita mengatakan pemerintah akan mengantisipasi dampak resesi Singapura terhadap Indonesia. Pasalnya, resesi Singapura dapat mencerminkan kontraksi pertumbuhan ekonomi Asia yang lebih dalam dari asumsi semula.
"Kami mengantisipasi ini sebagai suatu data poin lagi, bahwa negara tentangga di sekitar kita mengalami resesi yang jauh lebih dalam daripada perkiraan mereka sendiri," ujarnya.
Singapura menjadi salah satu negara yang pertama mengumumkan kondisi perekonomian pada kuartal II. Pertumbuhan ekonominya terkontraksi hingga 41,2% dibanding kuartal I atau 12,6% dibanding periode yang sama tahun lalu. secara keseluruhan tahun, ekonomi Singapura pun diramal negatif.
Sementara itu, pemerintah sebelumnya memangkas proyeksi ekonomi kuartal II 2020 dari semula minus 3,8% menjadi minus 4,3%. Ini tak terlepas dari gambaran perekonomian yang lebih buruk dari asumsi awal akibat pembatasan sosial bersala besar untuk menekan penyebaran virus corona.
Kendati demikian, pemerintah tetap optimistis pertumbuhan ekonomi akan membaik pada kuartal III dan IV sehinngga ekonomi keseluruhan tahun dapat ditutup positif.