Jangan Hanya Sebatas Aplikasi, Warung Pangan Diminta Terus Berinovasi
"Jadi jangan hanya sekadar aplikasi saja untuk bersaing, agar aplikasi warna oranye yang kita miliki ini bisa mengalahkan aplikasi oranye yang lain," ujar Mantan Kepala Badan Koordiansi Penanaman Modal (BKPM) tersebut.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang juga hadir dalam acara peluncuran tersebut menuturkan, penyerapan hasil produksi petani, peternak, dan nelayan hingga membuka akses pasar dalam platform aplikasi warung pangan menjadi bentuk transformasi digital yang patut diapresiasi.
Warung Pangan dapat memperkuat ekosistem pangan nasional dan mendekatkan BUMN dengan rakyat, memudahkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), dan membuka lapangan pekerjaan baru.
"Kita harus sepakat, kita tidak mungkin hanya mendukung (usaha) yang besar saja, keseimbangan ekonomi harus terjadi, keberpihakan kepada yang kecil dan ultra mikro harus terjadi," katanya.
Erick mengatakan, keberpihakan terhadap UMKM juga menjadi perhatian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin aksesibilitas kredit untuk UMKM terus diperluas.
Pemerintah menargetkan porsi kredit yang disalurkan untuk pelaku UMKM bisa menyentuh 30% dari total kredit pada 2024 mendatang. Di mana saat ini, kredit untuk UMKM baru mencapai 18-20% dari keseluruhan kredit yang tersalurkan.
"Maka kita dorong Himbara untuk menjadi bagian penting dari perubahan yang siginfikan, untuk memastikan UMKM sebagai tulang punggung bukan sekadar lip service. Kita dorong sesuai instruksi presiden harus mencapai 30%, bahkan bisa sama dengan negara tetangga," kata dia.