Bandara Tunggul Wulung Cilacap Segera Aktif, Layani Rute ke Jakarta
Pemerintah akan mengaktifkan kembali penerbangan dari dan ke Bandar Udara (Bandara) Tunggul Wulung yang terletak di Kecamatan Jeruk Legi, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat meninjau tiga simpul transportasi di Cilacap, yakni Bandara Tunggul Wulung, Terminal Tipe A Mbangun Desa, dan Pelabuhan Tanjung Intan.
"Dengan kerja sama yang baik antara Pemda dan stakeholder penerbangan, tidak lama lagi akan ada penerbangan langsung dari Jakarta ke Cilacap dan Semarang ke Cilacap, menggunakan pesawat baling-baling (ATR) yang dapat memangkas waktu perjalanan,” kata Budi dalam keterangan resminya, Kamis (24/11).
Penerbangan dari dan menuju Bandara Wulung ini akan memberdayakan pesawat dari Cilacap ke Semarang dan Jakarta. Dengan infrastruktur baru ini, waktu perjalanan bisa dipangkas dari delapan jam menjadi hanya satu jam.
Sebagai informasi, Bandara Tunggul Wulung dibangun oleh Pertamina pada tahun 1974. Lalu, diserahterimakan pada tahun 1989 dan resmi dikelola Departemen Perhubungan Cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Saat ini, bandara memiliki landasan pacu sepanjang 140 meter x 30 meter dan luas terminal 777 meter persegi.
Juga, terdapat dua sekolah penerbangan yang beroperasi di bandara ini, yaitu Genesha Flight Academy dan Perkasa Flying School. Dua sekolah tersebut dilengkapi fasilitas yang sudah dapat melayani night flight (terbang malam), yang menjadi kurikulum sekolah penerbangan.
Selain ke Bandara Wulung, Budi juga meninjau Terminal Tipe A Mbangun Desa. Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II tersebut mengapresiasi Pemkab Cilacap yang mengusulkan untuk membangun Mall Pelayanan Publik (MPP) di dalam Terminal Tipe A Mbangun Desa.
Hal ini diharapkan menjadikan terminal bus sebagai pusat kegiatan masyarakat dan juga sekaligus meningkatkan minat masyarakat menggunakan angkutan massal bus.
Terminal ini dibangun di atas lahan 9.855 meter persegi. Terminal yang berlokasi di jalan Gatot Subroto Nomor 268 Cilacap ini selesai dibangun Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat pada Juli 2017. Bangunan terminal mengusung konsep eco green atau ramah lingkungan.
Kemudian, saat meninjau Pelabuhan Tanjung Intan, ia mengatakan, akan berupaya agar pelabuhan ini dapat berjalan lebih produktif. Di mana dalam masa pandemi saat ini kurang berjalan dengan maksimal.
"Karena Cilacap ini strategis, dan pelabuhannya paling besar di Jawa Tengah bagian selatan, jadi kami terus upayakan peningkatan produktivitasnya," kata dia.
Pelabuhan Tanjung Intan di Cilacap merupakan satu-satunya pelabuhan di pantai selatan Pulau Jawa yang berstatus sebagai pelabuhan yang diusahakan. Pelabuhan alam ini melayani bongkar muat hasil pertanian seperti kedelai, juga batubara dari kapal-kapal yang berlabuh untuk dimuat ke truk-truk, dan dipergunakan untuk industri listrik Pulau Jawa.