Anomali, Harga Ayam di Peternak Rp 13.000 tapi di Pasar Rp 34.300

Tia Dwitiani Komalasari
29 September 2022, 16:05
Pedagang Ayam di Pasar Tradisional Sukatani Depok (28/09/2022).
Dok. Humas Jawa Barat
Pedagang Ayam di Pasar Tradisional Sukatani Depok (28/09/2022).

Harga daging ayam di tingkat peternak anjlok hingga mencapai Rp 13.000 per kg. Ironisnya harga tersebut melambung tinggi di tingkat pasar tradisional.

Perbedaan harga yang signifikan ini membuat peternak meradang. Mereka akhirnya melakukan aksi bagi-bagi ayam gratis di Malang, Jawa Timur.

"Kami emosi, harga ayam di kandang murah sekali Rp 13.000 per kg, tapi rakyat Indonesia masih membeli dengan harga tinggi," ujar Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nusantara, Alvino Antonio, kepada Katadata.co.id, Kamis (29/9).

Harga daging ayam di tingkat peternak jauh di bawah harga di pasar tradisional. Berdasarkan Hargapangan.id, rata-rata harga daging ayam ras segar nasional di pasar tradisional mencapai Rp 34.300 per kg. Khusus di DKI Jakarta, rata-rata harga daging ayam ras segar di pasar tradisional mencapai Rp 34.850 per kg.

Harga daging ayam terendah ada di Gorontalo senilai Rp 20.050 per kg. Sementara harga daging ayam tertinggi ada di Nusa Tenggara Timur mencapai Rp 48.300 per kg.

Grafik:

Harga acuan ayam

Alvino mengatakan, idealnya harga daging ayam ras di pasar tradisional sebanyak 1,6 kali harga ayam hidup di kandang. "Jadi harga kalau harga ayam hidup di kandang Rp 14.000 per kg, harga jual ayam di pasar seharusnya 23.000 per," ujarnya.

Namun kenyatannya, harga daging ayam di pasar saat ini mencapai hampir tiga kali lipat harga ayam hidup di kandang. Hal ini menjadi anomali karena harga di kandang selalu murah, tapi di tingkat konsumen tetap stabil tinggi.

Sebelumnya, Badan Pangan Nasional atau Bapanas bersama dengan stake holder perunggasan menyepakati harga acuan pangan (HAP) daging ayam di tingkat peternak sebesar Rp 21.000 hingga Rp 23.000 per kg. Penetapan harga acuan tersebut merupakan salah satu upaya untuk mendongkrak harga ayam yang anjlok dalam sebulan terakhir.

Namun demikian setelah dua pekan, harga acuan tersebut tidak mendongkrak harga ayam di tingkat peternak.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengatakan angka harga acuan mempertimbangkan berbagai komponen biaya yang membentuk harga pokok produksi, seperti harga DOC, pakan, rata-rata berat panen, obat dan vaksin, serta biaya operasional.

“Sebagai solusi jangka panjang, Bapanas bersama para stakeholder peternakan telah duduk bersama menyusun dan menyepakati HAP daging ayam ras/live bird di tingkat peternak, yaitu Rp 21-23 ribu," ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Selasa (13/9).

Arief mengatakan, HAP tersebut sedang dalam proses pengundangan dalam peraturan Badan Pangan Nasional. “Seluruh pelaku usaha dan stakeholder perunggasan nasional harus komitmen untuk menjalankan HAP tersebut, sehingga stabilitas harga daging ayam baik di tingkat peternak dan konsumen dapat terjaga,” ujarnya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...