Stok Menipis, Jokowi Perintahkan Tambah Cadangan Beras Pemerintah

Andi M. Arief
17 Oktober 2022, 17:48
beras, jokowi, pangan
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Pekerja membersihkan beras yang akan dijual di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Rabu (14/9/2022).

Presiden Joko Widodo hari ini memanggil sejumlah menteri dan kepala badan yang mengurus pangan.  Hadir dalam pertemuan tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Hadi, Selain Arief, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Jokowi memerintahkan Badan Pangan Nasional untuk menambah cadangan beras pemerintah atau CBP. Sebagai informasi, pengaturan CBP saat ini dilakukan oleh Perum Bulog.

Pada akhir September 2022, volume CBP hanya mencapai 800.000 ton. Pemerintah mengatur volume CBP pada setiap saat tidak boleh lebih rendah dari 1,2 juta ton.

"Perintah presiden adalah penuhi stok, nggak boleh kurang. Padi kita cukup, tinggal bagaimana menambah pasokan di Bulog," kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi di Kompleks Istana Merdeka, Senin (17/10).

Arief mengatakan NFA telah menggodok strategi khusus untuk memenuhi syarat volume CBP tersebut. Namun demikian, Arief tidak menjelaskan lebih lanjut rencana tersebut. "Ada, pokoknya ada. Tenang," kata Arief.

Arief menargetkan volume minimum CBP sebanyak 1,2 juta ton akan terpenuhi pada Desember 2022. "Pokoknya bagaimana caranya, kami akan cari," kata Arief.

Salah satu strategi yang diterapkan Arief adalah menaikkan harga gabah kering pecah atau GKP di tingkat petani dari Rp 4.200 per kilogram (Kg) menjadi Rp 4.450 per Kg. Selain itu, pemerintah juga menaikkan harga gabah kering giling atah GKG dari Rp 5.300 per Kg menjadi Rp 5.550 per Kg.

Adapun, kenaikan harga tersebut hanya akan berlaku hingga 30 November 2022. Arief mengatakan kenaikan harga serapan tersebut penting agar dapat bersaing dengan yang ditawarkan pihak swasta. Saat ini harga produksi di petani telah naik bersamaan naiknya harga pupuk sepanjang 2022.

Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia atau AB2TI menyatakan biaya produksi atau harga pokok produksi gabah kering panen atau GKP pada tahun ini naik menjadi Rp 5.876 per kilogram (kg).

Adapun, harga gabah dan beras di tingkat petani cenderung turun sejak Agustus 2019 hingga saat ini. Pada saat yang sama, biaya produksi beras yang ditanggung petani saat ini naik 29,91% dibandingkan 2019.

"Kami harus menaikkan cadangan beras pemerintah sampai akhir tahun. CBP itu harus dinaikkan minimal 1,2 juta - 1,5 juta ton. Itu minimal, baru CBP akan aman," kata Arief.

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...