Program Padat Karya Kementerian PUPR Serap 661 Ribu Orang Tenaga Kerja
Program Padat Karya Tunai dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR telah menyerap 661 ribu orang atau 82,28% dari target 798 ribu orang. Program tersebut telah menyerap anggaran sebesar Rp 12,97 triliun atau sebesar 85,8% dari total pagu anggaran Rp 15,11 triliun.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan bahwa Kementerian PUPR melanjutkan Program Padat Karya Tunai atau PKT berupa pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat dan warga setempat sebagai pelaku pembangunan. Hal itu dilakukan untuk mendukung pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Menurut Basuki, program Padat Karya Tunai Kementerian PUPR dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat atau warga setempat sebagai pelaku pembangunan.
"Khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi. Program ini bertujuan untuk mendistribusikan dana hingga ke desa, menjaga daya beli masyarakat serta menyerap tenaga kerja." ujar Basuki dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, Senin (28/11/2022).
Sementara itu, realisasi pagu anggaran Kementerian PUPR per 26 November 2022 pukul 18.00 WIB sebesar Rp84,3 triliun atau sebesar 69,4% dari total pagu Rp121,40 triliun dengan realisasi fisik sebesar 75,0%.
Kementerian PUPR juga terus melanjutkan program kerja melalui belanja infrastruktur PUPR, seperti pembangunan dan pemeliharaan bendungan, irigasi, jalan, jembatan, sanitasi, sistem air minum, penataan kawasan, dan infrastruktur di kawasan strategis pariwisata, rumah MBR dalam rangka meningkatkan daya saing sekaligus mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat Pandemi COVID-19.
Basuki menyampaikan, untuk realisasi pagu anggaran Kementerian PUPR per 26 November 2022 pukul 18.00 WIB sebesar Rp84,3 triliu atau sebesar 69,4% dari total pagu Rp121,40 triliun dengan realisasi fisik sebesar 75,0%.
Pada kesempatan yang sama, Basuki mengatakan bahwa Kementerian PUPR telah menetapkan rencana prognosis penyerapan Tahun Anggaran 2022 sebesar 96,04%.
"Langkah-langkah yang diambil jelang pengakhiran Tahun Anggaran 2022 adalah mengalokasikan anggaran yang berpotensi tidak terserap untuk dialihkan antara lain untuk penanganan bencana, mengoptimalkan pemanfaatan anggaran untuk percepatan penyelesaian infrastruktur dengan progress tinggi/selesai akhir tahun 2022," ujar Basuki.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melaporkan, realisasi belanja Kementerian/Lembaga (K/L) per akhir Agustus 2022 lalu mencapai Rp 575,8 triliun. Brtikut rinciannya seperti tertera dalam grafik: