Bandara Malang Terdampak Erupsi Semeru, Juanda dan Banyuwangi Normal
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan atau Kemenhub memastikan operasional penerbangan di bandara sekitar Gunung Semeru beroperasi normal, seperti Bandara Abdulrachman Saleh, Bandara Banyuwangi dan Bandara Juanda Surabaya. Namun demikian, Bandara Abdulrachman Saleng di Malang sempat terdampak abu vulkanik.
"Khusus Bandara Abdulrachman Saleh Malang, memang terdampak abu vulkanik, namun tidak sampai membuat bandara tersebut ditutup, operasional penerbangan tetap berjalan normal. Kami akan terus melakukan monitoring secara intensif dan menyiapkan langkah mitigasi sesuai aturan," ujar Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Nur Isnin Istiartono, Selasa (6/12).
Dia mengatakan, kemenhub terus melakukan koordinasi dan monitoring secara intensif terkait perkembangan informasi terkini pasca erupsi Gunung Semeru. Hal itu guna memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan di bandara terdekat.
"Kami kemarin langsung berkoordinasi dengan Bandara Abdulrachman Saleh, Bandara Banyuwangi dan Bandara Juanda setelah kabar erupsi Gunung Semeru. Dari informasi yang diterima penerbangan masih berjalan normal," jelasnya.
Teknologi penanganan abu vulkanik
Sejak 2019, Ditjen Hubud telah membangun sistem teknologi informasi berbasis web dalam penyediaan informasi aeronautika terpadu melalui I-WISH (Integrated Webbased aeronautical Information System Handling) yang dituangkan dalam Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 153 Tahun 2019.
“Dalam sistem I-WISH ini, stakeholders yang terlibat seperti AirNav Indonesia, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kantor Otoritas Bandar Udara, Badan Usaha Angkutan Udara/Airlines, Badan Usaha Bandar Udara dan Penyelenggara Bandar Udara, dapat menyampaikan semua informasi dalam hal penanganan abu vulkanik atau yang lebih dikenal dengan CDM (Collaborative Decision Making),” jelas Isnin.
Melalui informasi Ash Notice to Airmen atau Ashtamyang diterbitkan oleh AirNav Indonesia pada 4 Desember 2022 pukul 06.40 WIB, diinformasikan sebaran abu vulkanik Gunung Semeru mengarah ke arah barat daya dengan kecepatan 20 knot. Untuk itu beberapa bandara diatas perlu dilakukan pemantauan secara intensif.
Selanjutnya Nur Isnin menghimbau Kantor Otoritas Bandara Udara Wilayah III Surabaya dan stakeholders terkait untuk tetap siaga dan memantau perkembangan informasi terkini pasca erupsi Gunung Semeru, guna memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan," ujarnya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui kanal Magma Indonesia melaporkan, terdapat 253 letusan atau erupsi gunung api di Indonesia sejak 1 Januari hingga 6 Desember 2022.
Tercatat, jumlah letusan gunung api terbanyak terjadi di Gunung Anak Krakatau, Lampung. Totalnya mencapai 88 letusan atau mencapai 34,78% dari total letusan gunung api di tanah air sepanjang tahun ini.
Berikutnya, Gunung Ibu di Maluku Utara tercatat memiliki 81 letusan gunung. Kemudian, Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur memiliki 41 letusan gunung sepanjang tahun ini.
Lalu, Gunung Semeru dilaporkan memiliki total 36 letusan gunung. Teranyar, gunung yang terletak di Jawa Timur ini mengalami peningkatan aktivitas erupsi sepanjang hari sejak Minggu (4/12), sehingga membuat gunung tersebut naik status dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas).