Kereta Cepat Vs Argo Parahyangan, Ridwan Kamil: Dahulukan Proyek Baru

Andi M. Arief
20 Desember 2022, 21:01
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berfoto di depan sarana Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Dok. PT KAI
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berfoto di depan sarana Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau KCJB ditargetkan beroperasi pada Juni 2023. Seiring dengan hal tersebut, muncul isu mengenai persaingan antara KCJB dengan Kereta Api Argo Parahyangan yang sudah beroperasi saat ini.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil atau Kang Emil, mengatakan akan memprioritaskan pengoperasian KCJB sebagai transportasi orang dengan moda kereta api antara Jakarta dan Bandung. Adapun, tiket KCJB akan dibanderol senilai Rp 125.000 sampai Rp 250.000 per orang.

"Nanti, pada Juni 2023 angka segitu mah relatif terjangkau, yang penting mah ekonomi bergerak baik sesuai dengan yang diharapkan," kata Kang Emil di Jakarta, Selasa (20/12).

Sebagai informasi, tarif Kereta Argo Parahyangan saat ini berkisar Rp 90.000 - Rp 120.000 per orang untuk kelas bisnis, Rp 100.000 - Rp 200.000 per orang untuk kelas eksekutif, dan Rp 80.000 untuk kelas ekonomi.

Saat ini, transportasi kereta api Jakarta-Bandung masih dilayani oleh Kereta Api Argo Parahyangan. Kementerian Perhubungan atau Kemenhub membuka opsi untuk mengubah fungsi Kereta Api Argo Parahyangan menjadi kereta logistik saat KCJB beroperasi.

 Kang Emil mengatakan semua keputusan terkait Kereta Api Argo Parahyangan harus menimbang kekurangan dan kelebihan masing-masing pilihan. Namun dia meminta agar pilihan yang tersedia saat ini tidak dikritik lantaran belum ada pilihan yang direalisasikan.

"Kalau ternyata argumennya tidak tepat dan keliru, bisa direvisi penumpang kereta Jakarta-Bandung. Namun tentu kami dahulukan proyek baru yang memang melayani masyarakat dengan lebih cepat," ujar Kang Emil.

Sebelumnya, Plt Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Mohamad Risal Wasal, mengatakan bahwa pangsa pasar Argo Parahyangan berbeda dengan KCJB sehingga tidak akan bersaing secara langsung.

"Dalam waktu dekat kami belum ada rencana untuk memberhentikan Argo Parahyangan, karena pangsa pasar kereta cepat berbeda Argo Parahyangan," ujarnya ketika Rapat Dengar Pendapat Kereta Cepat Jakarta Bandung di Jakarta, Kamis (8/12).

Sementara itu, Risal mengatakan bahwa progres pembangunan KCJB sudah mencapai 91,70 persen. Risal mengatakan, proyek KCJB yang direncanakan dibangun sepanjang 142,3 kilometer tersebut akan memiliki empat stasiun yakni Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, Stasiun Tegalluar, dan satu Depo di Tegalluar.

Ia menjelaskan, progres masing-masing stasiun, yaitu Stasiun Halim mencapai 74,19 persen, Stasiun Karawang 72,72 persen, Stasiun Padalarang 11,19 persen, Stasiun Tegalluar 86,29 persen, dan Depo Tegalluar mencapai 76,67 persen.

Pengerjaan jembatan mencapai 97,27 persen, konstruksi tanah dasar mencapai 80,41 persen, dan pengerjaan terowongan mencapai 99,48 persen.

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...