Komisi VII akan Investigasi Kebakaran Smelter Nikel PT GNI di Morowali

Muhamad Fajar Riyandanu
30 Desember 2022, 20:19
smelter nikel, kebakaran, dpr, komisi vii
123RF.com/miraclemoments
Ilustrasi smelter.

Komisi VII DPR akan menggelar investigasi terkait kebakaran pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) nikel milik PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara yang menewaskan dua orang pekerja pada 22 Desember 2022.

Wakil Ketua Komisi VII Bambang Haryadi, mengatakan bahwa rombongan Komisi Energi akan segera melakukan kunjungan ke lokasi kejadian guna mendapat gambaran utuh perihal penyebab kejadian yang memakan korban jiwa tersebut.

Selain itu, dia juga mengatakan Komisi VII juga bakal segera memanggil semua pihak yang terkait untuk melakukan pendalam secara menyeluruh.

"Kami meminta pihak perusahaan harus bertanggung jawab terhadap korban dan juga mendorong kementerian teknis yang terkait untuk melakukan audit terhadap smelter tersebut," kata Bambang dalam siaran pers pada Jumat (30/12).

Dari agenda investigasi yang bakal dilakukan, Komisi VII akan mengevaluasi sekaligus mencari tahu ihwal apakah ada unsur-unsur teknis yang memang tidak layak ataukah murni musibah dari kejadian tersebut.

Bambang juga meminta agar para pihak yang terlibat dalam industri pabrik pengolahan nikel supaya mengedapan pemenuhan teknis dan mengutamakan keselamatan para pekerja. Dia berharap, agar peristiwa serupa tidak terjadi di Smelter lainnya.

"Tidak hanya berorientasi terhadap keuntungan semata, karena nyawa dan keselamatan pekerja harus diutamakan. Investasi perlu, tetapi nyawa masyarakat tetap yang utama," ujar Bambang.

Seperti yang sebelumnya diberitakan, smelter nikel milik PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, meledak dan menimbulkan kebakaran pada Kamis (22/12). Dari tayangan video yang beredar di media sosial, diperlihatkan awal mula kemunculan api berasal dari salah satu tungku smelter yang meledak.

Letupan tersebut menimbulkan kepulan asap yang disusul oleh kobaran api. Api dari kebakaran hebat itu kemudian menjalar ke alat berat yang berfungsi untuk mengangkut tungku smelter.

Smelter milik PT GNI merupakan kepunyaan perusahaan baja asal Cina, yakni Jiangsu Delong Nickel Industry Co. Ltd yang juga melakukan operasi pertambangan di Kawasan Ekonomi Industri Xiangshui, Kota Yancheng, Provinsi Jiangsu.

Sebagai informasi, smelter nikel milik PT GNI itu merupakan salah satu smelter yang digunakan untuk implementasi program hilirisasi nikel di dalam negeri dengan nilai investasi mencapai sekitar Rp 42,9 triliun.

Smelter ini diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Desember 2021 dengan kapasitas produksi 1,8 juta ton Feronikel per tahun dari hasil input bijih nikel sebesar 21,6 juta ton per tahun.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...