Tekan Harga Beras, Bulog Naikkan Kuota Operasi Pasar
Bulog akan menambah pasokan beras untuk operasi pasar di Pasar Induk Beras Cipinang dari 13 ribu menjadi 30 ribu ton. Hal ini dilakukan untuk menekan harga beras yang melambung tinggi.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, mengatakan Bulog sudah menggelontorkan sebanyak 209 ribu ton beras operasi pasar sejak awal Januari hingga kali ini. Pihaknya juga sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran bahwa program SPHP harus berjalan lancar sampai dengan stabilnya harga beras.
“Kami pantau secara terus menerus situasi sekarang ini, dan kami juga bekerjasama dengan Satgas Pangan untuk mengawasi pelaksanaannya agar jangan sampai ada yg mengoplos dan menjual dengan harga di atas ketentuan supaya harga segera stabil," kata Buwas setelah memantau stok beras di Pasar Cipinang, Jakarta, Jumat (3/2).
Adapun jumlah stok yang dikuasai Bulog saat ini adalah sebanyak 594 ribu ton termasuk sisa beras impor yang sedang dalam perjalanan. Menurut dia, jumlah ini sangat cukup untuk membanjiri pasar sampai dengan panen raya yang akan berlangsung sebentar lagi.
Budi mengatakan, pihaknya tidak khawatir terkait ketersediaan stok beras karena akan memasuki panen raya pada Maret 2023. “Jadi dihabiskan pun stok di gudang untuk operasi pasar tidak akan menjadi masalah karena sebentar lagi akan terisi kembali dengan panen dalam negeri", tambah Budi.
Serap Panen Raya
Bulog menargetkan bisa menyerap kurang lebih setidaknya 70% dari rencana pengadaan gabah beras 2023 pada saat panen raya. Sementara sisanya diharapkan dapat dipenuhi saat panen gadu.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, beras SPHP dari Bulog sudah membanjiri Pasar Induk Cipinang. Oleh sebab itu, dia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak khawatir terkait stok beras.
"Dengan ini kita harapkan gejolak harga beras bisa diredam" ujar Arief.
Arief mengatakan, Baik Food Station maupun seluruh pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang sudah menandatangani kesepakatan untuk menjual beras CBP dari Bulog ini dengan harga paling tinggi sebesar Rp. 8.900 per kilogram (kg). Pedagang dilarang mengoplos dengan beras lainnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indonesia mengalami inflasi tahunan 5,28% (year-on-year/yoy) pada Januari 2023. Meski menurun dibanding Desember 2022, inflasi awal tahun ini masih jauh lebih tinggi dibanding 2020-2021 seperti terlihat pada grafik. Inflasi didorong oleh kenaikan harga beras.