Kemenhub: Bank Mandiri Akan Sediakan Angkutan ‘Jeepney’ di Palembang
Kementerian Perhubungan atau Kemenhub menyampaikan, Bank Mandiri akan memberikan bantuan berupa angkutan jeepney seperti di Filipina guna mendongkrak jumlah penumpang LRT Sumatera Selatan.
“LRT harus memiliki banyak angkutan feeder,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan resmi, Minggu (19/2). “Kami akan menggandeng pihak swasta (untuk menyediakan angkutan feeder).”
Salah satu perusahaan yang membantu dalam penyediaan angkutan penghubung atau feeder yakni Bank Mandiri. “Melalui program CSR, mereka akan memberikan angkutan feeder. Bentuknya unik seperti angkutan feeder Jeepney di kota Manila, Filipina,” ujar dia.
Budi memang ingin angkutan feeder yang menghubungkan masyarakat dengan LRT Sumatera Selatan, berbentuk unik. Dengan begitu, ini akan menjadi ikon baru bagi kota Palembang dan menarik perhatian.
Ia berharap, penambahan layanan angkutan feeder unik di Palembang bisa diimplementasikan dalam enam bulan.
Saat ini 51 angkutan feeder LRT Sumatera Selatan atau Angkot Feeder Musi Emas beroperasi di tujuh rute dan beroperasi sejak Pukul 05.00 WIB hingga 19.16 WIB.
Angkutan feeder saat ini memilik tujuh rute perjalanan yakni:
- Koridor 1 (Talang Kelapa – Talang Buruk)
- Koridor 2 (Asrama Haji – Sematang Borang)
- Koridor 3 (Asrama Haji – Talang Betutu)
- Koridor 4 (Stasiun Polrestabes – Perumahan OPI)
- Koridor 5 (Stasiun DJKA – Tegal Binangun)
- Koridor 6 (Stasiun RSUD-Sukawinatan)
- Koridor 7 (Bukit – Stadion Kamboja via Stasiun Sriwijaya)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya menyatakan pemerintah berkomitmen mengutamakan penggunaan angkutan massal di kawasan perkotaan, termasuk Palembang.
Oleh karena itu, Kemenhub bakal terus mengembangkan angkutan massal seperti LRT Sumatera Selatan, yang merupakan LRT pertama di Indonesia. Palembang juga menjadi salah satu kota percontohan pengembangan angkutan massal perkotaan, dengan kelengkapan mulai dari bus, LRT sampai ke angkutan sungai dan danau.
Terlebih lagi menurutnya, angkutan feeder bisa mendongkrak jumlah penumpang LRT Sumatera Selatan.
“Sejak diluncurkan pada 2018, perkembangan LRT Sumatera Selatan luar biasa. Pada 2019, jumlah penumpang 2,6 juta orang," ujarnya.
Namun jumlah penumpang LRT Sumatera Selatan sempat menurun pada 2020 dan 2021 akibat pandemi Covid-19, yakni 1,5 juta orang. Tahun lalu melonjak menjadi tiga juta lebih.
Kemenhub mengharapkan jumlahnya melonjak lagi tahun ini menjadi empat juta per tahun.
Budi melakukan tinjauan dengan menaiki LRT Palembang dari Stasiun Bandara menuju Stasiun Bumi Sriwijaya. Kemudian melanjutkan perjalanan dengan naik angkutan feeder Musi Emas menuju halte terakhir, yakni halte SMA Negeri 10.