Erick Thohir Siapkan Pengganti Buwas, Ini Sosok Dirut Bulog Ideal
Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir menyiapkan dua hingga tiga calon nama untuk mengganti Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso atau Buwas. Tiga pakar dan pelaku pertanian pun memberikan harapan serta pendapatnya mengenai sosok Dirut Bulog ideal.
Guru Besar Institut Pertanian Bogor sekaligus Ketua Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia, Dwi Andreas Santosa, mengatakan Dirut Bulog idealnya berasal dari kalangan profesional. Seorang Dirut Bulog perlu betul betul mengetahui bagaimana alur suatu pergerakan beras dari hulu ke hilir.
"Dirut Bulog perlu memiliki sense terkait pasar. Harus betul-betul profesional," ujar Dwi Andreas kepada Katadata.co.id, Minggu (12/3).
Dia mengatakan, Bulog ke depannya dituntut mampu memainkan dua hingga tiga peran, baik sebagai stabilitator harga pangan hingga ikut berkontribusi menyejahterakan petani. Menurut Dwi Andreas, peran kedua tersebut relatif belum baik karena sarapannya dari petani masih kecil.
Memiliki Pengetahuan Teknis
Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Penggilingan Padi dan Beras Indonesia, Sutarto Alimoeso, mengatakan sosok pemimpin Bulog harus memiliki pengalaman di bidang perberasan, di samping kemampuan manajemen yang mumpuni. Termasuk di antaranya logistik perberasan.
Selain itu, menurut Sutarto, pemimpin Bulog harus memiliki pengetahuan yang detail tentang beras dan tata niaganya. Pemimpin Bulog harus mengetahui kondisi di lapangan secara teknis.
"Tidak cukup pengetahuan makro, karena ini menyangkut hulu hingga hilir. Jadi di samping pengetahuan manajemen dan lain-lain, ternyata harus punya pengelaman dibidang perberasan logistik. Itu penting," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Serikat Petani Indonesia Henry Saragih lebih menyoroti tugas pokok dan fungsi Bulog yang harus dirombak terlebih dahulu. Menurut dia, siapapun yang menjadi Dirut Bulog sulit mengatasi permasalahn beras jika lembaga tersebut belum dibenahi.
Menurut dia, Bulog sebaiknya dikembalikan fungsinya sebagai perusahaan yang melayani publik. Saat ini, Bulog berstatus Perum atau Perusahaan umum yang memiliki beban untuk mencari keuntungan.
Selain itu, Henry mengatakan, Bulog sebagai sebaiknya tidak melakukan impor. Tugas impor bisa dibebankan pada BUMN pangan.
"Kalau sekarang kan Bulog impor dan dia mengambil keuntungan juga dari sana," ujarnya.
Erick Thohir Siapkan Pengganti Dirut Bulog
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyiapkan dua hingga tiga calon nama untuk mengganti Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso atau Buwas. Bahkan Erick mengaku prosesnya sedang berlangsung. Adapun Budi Waseso akan mengakhiri masa jabatannya pada April 2023.
Nantinya para calon pengganti dirut Bulog akan menjalani proses Tim Penilai Akhir (TPA). "Tentu kan yang namanya direksi Himbara, Bulog, itu ada TPA nya.
"Kami mengajukan dua sampai tiga nama, nanti baru ditentukan, jadi ada prosesnya. Prosesnya sedang berjalan," katanya saat ditemui wartawan di Tennis Indoor Senayan, Kamis (10/3).
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga turut menyampaikan calon nama-nama pengganti dirut Bulog akan diumumkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). "Dirut akan diumumkan saat RUPS," katanya.