Indeks Harga Daging Unggas Naik Imbas Wabah Flu Burung
Indeks Harga Pangan yang dikeluarkan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) rata-rata mencapai 120,6 poin pada Oktober 2023, turun 0,7 poin (0,5 persen) dari September. Namun indeks harga daging unggas mengalami kenaikan akibat wabah flu burung di sejumlah negara produsen.
Dikutip dari situs FAO, indeks harga pangan Oktober 2023 melanjutkan tren penurunan dan berada 14,8 poin (10,9 persen) di bawah nilai serupa tahun lalu. Penurunan tersebut dipengaruhi oleh indeks harga gula, sereal, minyak sayur dan daging.
"Indeks harga beras dunia tercatat turun 2 persen secara bulanan karena terbebani oleh permintaan impor global yang umumnya pasif," tulis laporan tersebut, Jumat (3/11).
Sementara harga minyak sawit internasional terus menurun pada Oktober. Hal itu terutama disebabkan oleh peningkatan output musiman di negara-negara produsen utama serta lemahnya permintaan impor global yang berkepanjangan.
Wabah Flu Burung Merebak
Indeks Harga Daging FAO rata-rata mencapai 112,9 poin di bulan Oktober, turun sedikit (0,7 poin, atau 0,6 persen) dari bulan September. Ini menandai penurunan bulanan keempat berturut-turut, dan berada 3,9 poin (3,4 persen) di bawah nilainya tahun lalu.
Namun, harga daging unggas dunia sedikit meningkat, karena wabah flu burung terus membatasi pasokan dari beberapa pemasok terkemuka dunia. Sementara permintaan konsumen tengah tinggi karena harga daging unggas relatif terjangkau.
Harga daging sapi dan daging sapi internasional juga sedikit meningkat. Hal ini mencerminkan tingginya permintaan impor dari beberapa importir terkemuka, meskipun pasokan daging sapi cukup melimpah.