Ekspansi Rampung, Smelter Tembaga PT Smelting akan Segera Beroperasi
PT Freeport Indonesia (PTFI) telah merampungkan ekspansi pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga PT Smelting. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan smelter tersebut akan mulai beroperasi kembali pada Kamis (14/12).
“Kamis ini, smelter tersebut akan dibuka,” tulis Erick dalam akun instagram pribadinya pada Selasa (12/12). Dia mengabarkan dua petinggi Freeport McMoran, Richard Adkerson dan Kathleen Quirk telah tiba di Indonesia untuk meresmikan operasi smelter tersebut.
Erick juga mengatakan bahwa kedatangan dua petinggi Freeport ini juga akan membahas berbagai perkembangan investasi PT Freeport Indonesia serta memastikan penyelesaian pembangunan smelter Manyar di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur.
Sebagai informasi, ekspansi smelter di Gresik yang dimaksud merupakan smelter tembaga PT Smelting. Proyek ekspansi ini menambah kapasitas pengolahan konsentrat tembaga smelter menjadi 1,3 juta metrik ton per tahun dari sebelumnya 1 juta metrik ton.
“Ini akan diresmikan dan mulai beroperasi di tanggal 15 Desember 2023," kata Presiden Direktur Freeport Tony Wenas melalui keterangan resmi pada Senin (13/11).
Untuk diketahui, PT Smelting merupakan smelter pertama PTFI yang dibangun pada tahun 1996 bersama dengan konsorsium Jepang dan dioperasikan oleh Mitsubishi. Smelter ini sebagai bentuk kepatuhan PTFI terhadap Kontrak Karya II.
Dengan selesainya ekspansi, kepemilikan Freeport pada smelter ini meningkat menjadi 65% dari sebelumnya 39,5%. Hal ini lantaran biaya ekspansi yang mencapai US$ 250 juta atau sekitar Rp 3,7 triliun seluruhnya bersumber dari Freeport.
“Sebagai kompensasinya, saham Freeport di PT Smelting yang saat ini 39,5% akan meningkat menjadi 65% setelah ekspansi selesai,“ kata Tony dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR pada Senin (27/3).
Setelah proses divestasi tersebut, PT Freeport dan PT Smelting telah menyepakati skema bisnis anyar dengan sebutan mekanisme 'tolling' yang akan secara penuh terjadi pada awal 2024.
Selain PT Smelting, Freeport saat ini juga tengah mengerjakan proyek smelter tembaga kedua mereka di diketahui sedang membangun smelter tembaga kedua mereka di JIIPE, Gresik, Jawa Timur. Freeport juga dikabarkan akan membangun smelter baru di Papua yang menjadi syarat perpanjangan IUPK hingga 2061.
“Hal-hal ini sangat positif untuk terus meningkatkan investasi dari luar negeri untuk pembukaan lapangan kerja di indonesia sendiri seperti yang dicita-citakan oleh bapak presiden,” kata Erick selepas mendampingi Presiden Joko Widodo di Washington DC.
Erick mengungkap pembangunan smelter ini merupakan salah satu upaya mendorong investasi Indonesia dari Amerika Serikat (AS). Terlebih dengan porsi BUMN yang saat ini sudah menguasai 51% saham Freeport.
“Ini investasi yang memang kita hilirisasi, dari yang awalnya murni pertambangan emas dan copper, sekarang mulai diturunkan industrialisasinya,” kata Erick.