Tak Hanya Cina, Ada Investasi Eropa di Proyek Hilirisasi Nikel RI
Peneliti di The Prakarsa, Ricko Nurmansyah mengatakan aliran pembiayaan industri nikel tidak hanya datang dari modal asal Cina. Ricko menyebut pembiayaan juga berasal dari lembaga keuangan Eropa.
“Aliran keuangan pembiayaan dan investasi pada sektor hulu nikel masih didominasi modal asal Cina. Meski begitu lembaga keuangan asal Eropa juga turut andil dalam pembiayaan aktivitas pertambangan nikel termasuk pembiayaan pada PLTU batu bara aktif,” kata Ricko dalam diskusi publik di Jakarta pada Selasa (9/1).
Pembiayaan ini terwujud dalam tiga bentuk. Pertama pembiayaan melalui pinjaman, obligasi, dan equity financing. Kucuran dana ini akan dimanfaatkan untuk tambang, smelter, hingga pembangkit listrik captive tenaga batu bara.
“Kami petakan institusi dari bank Eropa yang juga berkontribusi dalam pembiayaan. Mulai dari HSBC, ING bank, Santander, dan lain sebagainya. Artinya investasi selain dari Cina juga masuk dari Eropa,” ucapnya.
Tidak hanya nama-nama yang disebutkan, dalam hasil penelitiannya, Ricko menemukan bahwa paling tidak ada 18 institusi Eropa yang melakukan pembiayaan. Dalam daftar tersebut, pembiayaan terbesar dilakukan oleh HSBC dengan jumlah US$ 1,09 miliar.