Mentan Amran Optimistis Indonesia Swasembada Pangan 2027
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman optimistis bisa mewujudkan swasembada pangan di Indonesia dalam kurun waktu tiga tahun ke depan. Hal ini akan dicapai meski kondisi dunia sedang terancam krisis pangan.
"Meski saat ini kita impor beras, tapi tiga tahun ke depan kami optimis sanggup mengembalikan Indonesia menjadi negara yang swasembada pangan," ujarnya pada kunjungan kerja di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan untuk menghadiri Temu Teknis Perkebunan, Sabtu (14/1), seperti dikutip Antara.
Dia menyadari bahwa kondisi pangan di dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja, termasuk Indonesia. Banyak negara juga tengah menghadapi krisis pangan, ditambah dengan tantangan iklim ekstrem El Nino. Untuk mengatasi hal ini dia mengajak petani untuk melakukan akselerasi peningkatan produksi pangan.
Menurutnya, Indonesia saat ini masuk negara dalam garis kuning, terancam kekurangan pangan. "Padahal 2017 sampai 2020, Indonesia swasembada pangan. Pertanian menjadi salah satu sektor penentu ketahanan pangan negara," katanya.
Swasembada pangan sangat penting untuk dicapai dalam waktu dekat. Saat ini tengah dihadapkan pada krisis pangan akibat kondisi geopolitik dunia dan dampak perubahan iklim. Setiap negara fokus untuk menyediakan kebutuhannya masing-masing sehingga persaingan ketat untuk mengimpor dari negara sentra produksi pangan.
Amran pernah menyebutkan Indonesia mampu swasembada pangan bahkan menjadi lumbung pangan bagi dunia jika lahan-lahan tersebut disulap menjadi produktif. Saat ini Indonesia memiliki lahan pertanian potensial mencapai 10 juta ha yang belum tergerap maksimal.
Untuk mengejar target swasembada pangan ini Kementerian Pertanian menargetkan penambahan lahan sawah seluas 1,5 juta hektare dari optimalisasi lahan rawa. Amran mengatakan penggunaan lahan rawan dapat meningkatkan Indeks Pertanaman atau IP menjadi 4.0 pada tahun depan. IP adalah indeks yang menunjukkan jumlah musim tanam dalam sebidang lahan.
Terkait target swasembada pangan ini, pengamat pertanian dari Institut Pertanian Bogor Dwi Andreas Santosa pernah menyebut bahwa Indonesia saat ini memang sudah mencapai swasembada beras meski masih mengimpor.
Andreas mengatakan status swasembada merupakan kondisi di mana 90% kebutuhan sebuah pangan dapat dipenuhi dari dalam negeri. Dalam 10 tahun terakhir volume impor beras belum pernah menembus 3 juta ton atau 10% dari rata-rata produksi beras nasional.