Ombudsman Duga Ada Praktek Korupsi di Impor Bawang Putih

Andi M. Arief
16 Januari 2024, 14:25
impor bawang putih, impor, bawang putih
ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/hp.
Ilustrasi. Volume impor bawang putih pada 2022 mencapai 574.640 ton
Button AI Summarize

Ombudsman Republik Indonesia atau ORI menduga adanya tindak pidana korupsi dalam penerbitan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura atau RIPH bawang putih. Dugaan korupsi tersebut berasal dari investigasi ORI dari laporan awal terkait maldaministrasi penerbitan RIPH.

Anggota ORI Yeka Hendra Fatika menemukan adanya pungutan liar senilai Rp 200 sampai Rp 250 per kilogram bawang putih dalam penerbitan RIPH. Menurutnya, pungutan liar tersebut diberikan oleh pengusaha ke oknum di Kementerian Pertanian.

"Tapi, kami tidak melakukan investigasi lebih jauh terkait itu karena itu ranah pidana. Kalau ranah korupsi, yang dialami harus KPK," kata Yeka dalam konferensi pers, Selasa (16/1).

Yeka mencatat, volume impor bawang putih pada 2022 mencapai 574.640 ton. Angka tersebut melebihi konsumsi nasional yang mencapai 554.020 ton dan produksi lokal sejumlah 30.194 ton pada tahun yang sama. Kelebihan stok bawang putih pada 2022 mencapai 50.814 ton.

Yeka menemukan, impor bawang putih konsisten melebihi konsumsi dan produksi di dalam negeri pada 2018-2022. Total ekses bawang putih selama lima tahun mencapai 672.169 ton.

Oleh karena itu, Yeka menduga importir yang tergabung dalam RIPH tidak melakukan kewajiban wajib tanam saat mendapatkan kuota impor tersebut. Sebagai informasi, para importir bawang putih yang masuk dalam RIPH wajib menanam bawang putih di dalam negeri sebesar 5% dari kuota impor yang didapatkan.

Ia menjelaskan, total realisasi impor bawang putih pada 2022 mencapai 574.640 ton. Dengan demikian, maka importir seharusnya wajib menanam bawang putih dengan produksi setidaknya 28.732 ton. Namun, ia mencatat, total produksi bawang putih di dalam negeri hanya 30.194 ton.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...