Beras Mulai Langka di Minimarket, Apa Penyebabnya?

Andi M. Arief
31 Januari 2024, 17:30
beras
Katadata/Andi M. Arief
Pembatasan pembelian beras dilakukan di seluruh Indomaret. Setiap ritel hanya mendapatkan maksimal dua karung atau 10 kemasan beras premium setiap dua hari.

Badan Pangan Nasional mendata rata-rata nasional harga beras premium telah naik Rp 540 per kg selama 31 hari terakhir mencapai Rp 15.480 per kg hari ini, Rabu (31/1). Harga beras premium di DKI Jakarta naik hingga Rp 870 per kg menjadi Rp 15.770 per kg.

Senada, Direktur Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono mencatat harga gabah di tingkat petani saat ini adalah sekitar Rp 7.000 per kg. Namun, Maino mengatakan, harga beras di pasar saat ini adalah sekitar Rp 13.000 per kg.

Ia menilai, peningkatan harga beras pada Januari merupakan hal yang normal. Produksi beras pada Januari rendah secara historis dan harga beras akan turun pada masa panen.

Meski demikian, Maino memprediksikan panen beras pada tahun ini akan mundur dari Maret-April menjadi April-Mei. Hal tersebut disebabkan mundurnya masa tanam dari Oktober-November 2023 menjadi Desember 2023 sampai bulan ini.

"Begitu panen, harga beras pasti terkoreksi karena ketersediaan dan produksi meningkat. Turunnya berapa? Lihat nanti perkembangan produksinya," kata Maino.

Kesalahan Komunikasi Pemerintah

Selain beras premium, Katadata.co.id mengamati harga beras medium di kawasan Bendungan Hilir naik Rp 800 sampai Rp 1.200 per kg. Walau demikian, para pedagang beras mengaku ketersediaan beras aman

Berdasarkan data Bapanas, rata-rata nasional harga beras medium naik Rp 420 per kg sepanjang Januari 2024 menjadi Rp 13.540 per kg hari ini, Rabu (31/1). Sementara itu, harga beras medium di Ibu Kota naik hingga Rp 630 per kg menjadi Rp 13.510 per kg.

Dwi mengatakan, kenaikan harga beras medium di pasar disebabkan oleh kesalahan komunikasi pemerintah. Ini karena ketersediaan beras di dalam negeri sebenarnya masih aman.  

Kesalahan komunikasi yang dimaksud Dwi adalah proyeksi defisit neraca beras sejumlah 1,2 juta ton pada bulan ini dan 1,6 juta ton pada Februari 2024. Dwi menekankan pasokan beras di dalam negeri justru meningkat dari posisi awal 2023.

Dwi mendata, stok beras awal 2024 naik 2,6 juta ton dari posisi awal 2023 sejumlah 4,6 juta ton menjadi 6,71 juta ton. Sementara itu, Bapanas mendata stok beras awal 2024 mencapai 7,4 juta ton atau naik 3,4 juta ton dari stok beras awal 2023.

Ia menjelaskan, data defisit yang dipaparkan oleh pemerintah tidak salah, namun tidak menggambarkan stok beras nasional. Menurutnya, data defisit tersebut hanya posisi produksi dan konsumsi nasional.

"Sehingga beras sesungguhnya berlimpah, tapi pemerintah butuh justifikasi untuk impor beras serampangan. Stok beras nasional defisit 2,8 juta ton sampai Februari 2024 tidak benar sama sekali," katanya.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...