Pasokan Beras di Pasar Menipis, Bulog Dahulukan Stok Bantuan Pangan

Andi M. Arief
1 Februari 2024, 15:41
harga beras, pasar cipinang
ANTARA FOTO/Yudi/nz
Ilustrasi. Harga beras di Pasar Induk Cipinang masih meningkat seiring stok yang menipis.
Button AI Summarize

Harga beras di Pasar Induk Cipinang masih naik akibat pasokan beras yang menipis seiring produksi domestik yang masih seret. Meski demikian, Bulog  saat ini masih memprioritaskan pengamanan pasokan beras untuk penyaluran bantuan pangan dibandingkan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan atau SPHP. 

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mencatat sumber beras bantuan pangan dan SPHP pada bulan ini adalah 500.000 ton beras impor yang tiba pada Januari 2024. Namun, menurut dia, pihaknya akan memprioritaskan lebih dulu stok untuk penyaluran bantuan pangan karena penugasan wajib pemerintah.

"Pola program SPHP adalah Bulog menjual langsung ke peritel atau distributor yang memiliki ritel dan peritel menjual ke masyarakat dengan harga khusus. Jadi, SPHP itu jual-beli, sedangkan Bantuan Pangan itu penyaluran wajib," kata Bayu kepada Katadata.co.id, Kamis (1/2).

Bayu mengatakan dua program tersebut adalah strategi umum yang dilakukan Bulog untuk menjaga pasokan dan harga di masyarakat. Walau demikian, Bayu menekankan Bulog secara khusus memasok beras ke pasar induk.

Sebagian pasar induk yang dimaksud Bayu adalah Pasar Induk Beras Cipinang atau PIBC, Pasar Ibu Mentawai, dan pasar di Natuna. "Pasokan beras ke PIBC dilakukan untuk memperkuat stok di Jakarta," katanya.

Bulog mendata jumlah beras yang telah dipasok ke PIBC mencapai 45.235 ton hingga akhir Januari 2024.Ini terdiri dari pasokan beras sebanyak 1.820 ton ke PT Food Station Tjipinang Jaya dan 43.415 ton ke 46.595 pedagang beras di PIBC.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...