KPPU Dorong Peningkatan Indeks Persaingan Usaha Demi Kerek Konsumsi

Andi M. Arief
6 Februari 2024, 17:16
kppu, persaingan usaha, konsumsi
ANTARA FOTO/M Mardiansyah Al Afghani/sgd/tom.
Seorang warga memilih minyak goreng kemasan di salah satu gerai pengambilan pangan bersubsidi bagi pemilik Kartu Jakarta Pintar (KJP) di Penjaringan, Jakarta, Senin (6/11/2023).

Dugaan Monopoli Shopee

Reza menekankan tujuan KPPU adalah menghapuskan praktek monopoli di dunia usaha. Terbaru, KPPU menduga praktek monopoli dilakukan oleh PT Shopee Internasional Indonesia dan PT Google Indonesia.

Anggota KPPU Gopprera Panggabean menegaskan kedua kasus tersebut masih dalam tahap pemberkasan. Dengan kata lain, KPPU saat ini sedang memeriksa apakah dua alat bukti yang ditemukan investigator KPPU telah cukup untuk ditingkatkan statusnya ke penyidikan.

Tahap selanjutnya setelah penyidikan adalah Rapat Komisi yang menentukan hasil investigas sebuah dugaan. Jika ditemukan bersalah, terduga akan dikenakan sanksi oleh pemerintah.

Gopprera menyampaikan salah satu hasil penyelidikan terhadap Shopee adalah pembatasan jasa pengiriman saat melakukan transaksi di lokapasar tersebut. Menurutnya, Shopee telah menghentikan konsumen untuk bebas memilih jasa layanan pengiriman sejak 2021.

Langkah tersebut membuat konsumen tidak bisa memilih layanan ekspedisi oleh perusahaan ekspedisi dengan harga yang diinginkan. Sebab, setiap pembelian di Shopee akan otomatis diantarkan oleh Shopee Express.

Gopprera berargumen langkah yang dilakukan Shopee bukan praktek bundling atau memasukkan layanan dengan syarat pembelian produk lain. Gopprera menjelaskan KPPU menduga penghilangan pilihan jasa ekspedisi tersebut sebagai perilaku yang menghambat persaingan.

"Kami melihat penyedia layanan ekspedisi yang ditawarkan berafiliasi atau setidaknya terkait dengan Shopee. Ada dugaan algoritma yang mengarahkan konsumen ke penyedia jasa ekspedisi di platform tersebut," katanya.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...