Lolos dari Krisis, Menperin Targetkan Industri Pengolahan Naik di 2024

Ferrika Lukmana Sari
11 Februari 2024, 05:41
Industri Pengolahan
Kementerian Industri
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita
Button AI Summarize

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menargetkan kontribusi sektor industri pengolahan nonmigas bisa meningkat menjadi 17,90% pada 2024 setelah tahun sebelumnya mencapai 16,75%. Peningkatan target ini seiring keberhasilan Indonesia lolos dalam krisis tahun 2023.

"Di tengah kondisi perekonomian dunia yang melemah, industri pengolahan tetap tumbuh dan berhasil lepas dari krisis yang terjadi pada 2023. Tentunya ini merupakan kerja keras dan resiliensi sektor industri manufaktur Indonesia,” ujar Agus dalam keterangan resmi, Sabtu (10/2).

Untuk mencapai target tersebut, berbagai program prioritas pemerintah telah dipersiapkan, meliputi program restrukturisasi mesin dan/atau peralatan kepada industri pengolahan kayu, makanan dan minuman, tekstil, serta kepada para pelaku industri kecil menengah (IKM). 

Kemudian, melanjutkan hilirisasi sumber daya alam di tiga sektor, yakni industri berbasis agro, industri berbasis bahan tambang dan mineral, serta industri berbasis migas dan batubara. Selanjutnya, dengan memacu pembangunan industri hijau untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan, serta memperkuat penumbuhan dan pengembangan IKM startup berbasis teknologi.

Untuk mengakselerasi peningkatan daya saing industri nasional, Kemenperin juga memberikan fasilitasi sertifikasi secara gratis kepada perusahaan industri dalam negeri melalui pusat peningkatan penggunaan Produk dalam negeri.

"Kemudian mendorong perkembangan ekosistem halal dan memperkuat daya saing produk nasional melalui Program Fasilitasi dan Pembinaan Industri Halal," kata Agus.

Kontribusi Industri Pengolahan terhadap Ekonomi RI

Sepanjang tahun 2023, industri pengolahan mencatatkan kinerja yang impresif dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Hal ini bisa dilihat dari Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia (BI) pada Triwulan IV 2023 yang mencapai 51,20% atau masih berada di zona ekspansi.

Selain itu, kapasitas produksi terpakai pada periode yang sama mencapai 73,91%, meningkat dibandingkan Triwulan IV 2022 yang sebesar 71,49%. Hal ini menandakan industri pengolahan masih menunjukkan peningkatan aktivitas produksi.

Halaman:
Reporter: Ferrika Lukmana Sari
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...