Dua Strategi Pengusaha Sawit Capai Target Produksi 100 Juta Ton 2045

Andi M. Arief
27 Februari 2024, 19:11
kelapa sawit, produksi cpo, gapki,
ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/nym.
Pekerja menata tandan buah kelapa sawit ke atas truk di Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (31/1/2024).
Button AI Summarize

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki menargetkan volume produksi sawit nasional mencapai 100 juta ton pada 2045. Setidaknya ada tiga strategi yang disiapkan pengusaha untuk mencapai target tersebut.

Sekretaris Jenderal Gapki Hadi Sugeng mengatakan strategi pertama adalah peremajaan perkebunan sawit. Menurutnya, 6,57 juta hektare (Ha) atau sekitar 40% dari total perkebunan sawit nasional memiliki pohon yang tua.

Dengan kata lain, produktivitas di 40% perkebunan sawit nasional telah menurun. Hadi menyatakan target ambisius penyelesaian isu tersebut adalah melakukan peremajaan pada 650.000-700.000 Ha lahan per tahun hingga 2034.

"Kalau itu tercapai, bisa kami kejar target produksi 2045 sejumlah 100 juta ton CPO. Saat ini target yang kami kompromikan adalah 180.000-200.000 Ha per tahun," kata Hadi dalam konferensi pers di Hotel Ayana Midplaza Jakarta, Selasa (27/2).

Hadi menilai pemenuhan target kompromi tersebut pun sulit dipenuhi. Sebab, realisasi peremajaan per tahun baru mencapai sekitar 50.000 Ha. Menurutnya, tantangan utama peremajaan sawit saat ini adalah legalitas.

Untuk diketahui, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit atau BPDPKS meluncurkan program Peremajaan Sawit Rakyat atau PSR. Hadi menilai perkebunan rakyat mengaku sulit untuk bergabung dalam program tersebut lantaran persyaratan yang belum sejalan dengan regulasi.

Selain itu, Hadi berpendapat kompensasi yang diberikan dalam program PSR terlampau rendah. Hadi mencatat nilai kompensasi yang diberikan PSR hanya Rp 30 juta per Ha. Sementara itu, Hadi menghitung biaya peremajaan kebun oleh perusahaan besar mencapai Rp 70 juta per Ha.

"Satu-satunya cara untuk menggenjot produktivitas untuk tanaman tua harus dengan peremajaan," ujarnya. Simak databoks berikut:

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...