BYD Telat Kirim Mobil ke Konsumen, Bahlil Sebut Sudah Teken Izin Impor

Andi M. Arief
11 Juni 2024, 16:51
BYD Seal, BYD, GAPKI
ANTARA/Ahmad Faishal
Ilustrasi. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia yang mencatat belum adanya penjualan mobil merek BYD pada Januari-April 2024.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memastikan, mobil listrik merek BYD akan masuk ke dalam negeri dalam waktu dekat. Ia menanggapi data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia yang mencatat belum adanya penjualan mobil merek BYD pada Januari-April 2024.

Bahlil mengatakan telah menandatangani rekomendasi perizinan impor BYD dalam bentuk utuh atau CBU dengan volume mencapai 20% dari total kapasitas pabrik yang tengah dibangun. Menurut dia, rekomendasi impor CBU mobil listrik akan disesuaikan dengan realisasi investasi di dalam negeri dan kapasitas produksi pabrik yang akan dibangun.

"Sekarang kami baru memberikan volume impor CBU mobil listrik antara 10% sampai 20% dari kapasitas produksinya. Saya sudah tandatangani rekomendasi impornya pekan lalu," kata Bahlil di Gedung DPR, Selasa (11/6).

Pemerintah sebelumnya memberikan relaksasi impor CBU mobil listrik bagi investor yang akan membangun pabrik di dalam negeri. Tujuan relaksasi tersebut adalah pengujian produk-produk investor mobil listrik tersebut di dalam negeri.

 Adapun BYD memamerkan tiga produknya di Indonesia International Motor Show 2024 awal tahun ini, yakni BYD Seal, BYD Atto 3, dan BYD Dolphin. Produsen mobil listrik Cina ini pada awal Maret mencatat, sudah menerima pemesanan mobil mencapai lebih dari 1.000 unit di Indonesia. 

Meski demikian, Gaikondo mencatat. belum ada data penjualan mobil listrik BYD hingga April. Akun resmi media sosial  BYD Indonesia juga dibanjiri komentar konsumen yang menagih pengiriman unit mobil yang mereka pesan.

Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya akan memulai proses pembangunan pabrik pada Agustus 2024 usai menerima lahan dari Subang Metropolitan. Adapun operasi konstruksi dilakukan secara bertahap dan ditargetkan mulai beroperasi pada Januari 2026.

BYD akan mendirikan pabriknya di area Fase 2 Subang Smartpolitan, tepatnya di bagian utara kawasan. Lokasi strategis ini akan memudahkan akses ke dan dari pabrik, dengan pintu keluar tol utama dari Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) di KM 89 menuju Subang Smartpolitan yang akan segera hadir.

Kawasan industri yang terintegrasi dengan berbagai infrastruktur strategis nasional menjadi salah satu alasan BYD memilih Subang Smartpolitan sebagai destinasi investasinya. Seperti Jalan Tol Akses Patimban yang terhubung langsung dengan Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional Kertajati, dan Tol Trans Jawa yang menghubungkan ke Ibu Kota Jakarta, Bandung dan kota-kota lain di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

“Melalui berbagai penilaian, BYD telah menetapkan bahwa kawasan industri Subang Smartpolitan cocok menjadi lokasi pengembangan industri EV BYD di Indonesia. Kawasan industri ini memenuhi kriteria kami dari segi ukuran, jarak, lingkungan, dan kebutuhan infrastruktur,” ujar Eagle Zhao.

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...