Penyaluran Pupuk Organik Bersubsidi Lambat Gara-gara Administrasi
PT Pupuk Indonesia menargetkan penyaluran pupuk organik bersubsidi baru dimulai pada Agustus 2024 dan akan mendukung musim tanam Oktober 2024-Maret 2025. Pupuk organik bersubsidi seharusnya dapat mendukung musim tanam April-Juni 2024 tetapi terlambar disalurkan karena proses administratif yang panjang.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan Peraturan Menteri Pertanian No. 1 Tahun 2024 yang memayungi penyaluran pupuk organik bersubsidi baru terbit pada April 2024. Ini membuat kontrak jual-beli pupuk organik dengan pemerintah baru rampung pada Mei 2024, sedangkan pembagian daerah subsidi baru selesai bulan ini.
"Tadi malam, jumlah petani yang membutuhkan pupuk organik bersubsidi baru masuk ke Kementerian Pertanian. Kalau ini sudah selesai diverifikasi, saya kira awal Agustus 2024 sudah bisa disalurkan," kata Rahmad di Gedung DPR, Rabu (19/6).
Penyaluran pupuk organik bersubsidi merupakan hasil revisi rencana penyaluran pupuk bersubsidi tahun ini. Jenis pupuk bersubsidi semula hanya terdiri dari tiga, yakni Urea, NPK, dan NPK Kakao.
Dengan penambahan jenis pupuk organik menjadi pupuk bersubsidi, volume pupuk bersubsidi bertambah dari sebelumnya 4,3 juta ton menjadi 9,5 juta ton. Urea bertambah dari 2,7 juta ton menjadi 4,6 juta ton, NPK dari 2 juta ton menjadi 4,2 juta ton, NPK Kakao dari 19.793 ton menjadi 136.870 ton, dan jenis pupuk organik dimasukkan sejumlah 500.000 ton.
Rahmad menjelaskan, pupuk tersebut ditujukan untuk mendukung musim tanam Oktober 2024 sampai Maret 2025. Dengan kata lain, pupuk tersebut akan menopang produksi beras pada Panen Raya 2025.
"Kami pastikan pupuk organik bersubsidi akna siap untuk musim tanam selanjutnya," katanya.
Rachmad sebelumnya menyampaikan, penyaluran pupuk bersubsidi terhambat surat keputusan Pemda atau Pemerintah Daerah. Perusahaan memastikan produksi dan penyimpanan 9,55 juta ton pupuk bersubsidi aman.
Ia mencatat, baru 50% dari total kabupaten atau sekitar 200 yang menandatangani dokumen penyaluran pupuk subsidi. Pupuk bersubsidi yang disalurkan baru tiga juta ton.
“Kami berharap, sisanya sekitar 200 lebih kabupaten segera menandatangani surat keputusan, sehingga penyaluran pupuk subsidi segera dilaksanakan," kata Rahmad di Kompleks Kementerian Pertanian, Jumat (7/6).
Menurut dia, stok pupuk yang disimpan di gudang dua juta ton. Sebanyak 1,3 juta ton di antaranya merupakan pupuk subsidi.
Total anggaran yang dikeluarkan untuk 9,55 juta pupuk subsidi Rp 54 triliun tahun ini. Rahmad optimistis Pupuk Indonesia dapat memenuhi seluruh permintaan.