Solusi Menaker Hadapi Penurunan Kelas Menengah: Dorong Wirausahawan

Andi M. Arief
2 September 2024, 15:25
menaker, kelas menengah, wirausawan
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.
Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (7/4/2021). Dalam rapat tersebut Komisi IX menyampaikan bahwa Kementerian Tenaga Kerja agar memperhatikan nasib kesejahteraan wartawan.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan telah menyiapkan mitigasi untuk mengatasi penurunan populasi masyarakat kelas menengah. Salah satunya, yakni mendorong  jumlah wirausahawan di dalam negeri.

Pihaknya menargetkan dapat mencetak jumlah wirausahawan baru sekitar 142.000 orang pada tahun ini melalui program Tenaga Kerja Mandiri atau TKM. Adapun peserta TKM akan mendapatkan pendampingan hingga bantuan modal untuk membangun sebuah usaha.

"Setelah usaha tersebut berjalan satu tahun dan mampu menyerap tenaga kerja baru, kami akan berikan program TKM lanjutan. Ini upaya kami agar kelas menengah tidak turun kelas, tapi naik kelas," kata Ida di Gedung DPR, Senin (2/9).

Oleh karena itu, Ida mengaku akan mendorong pemerintah untuk menggeser penyerapan investasi ke sektor pada karya. Untuk diketahui, investasi yang terserap pada paruh pertama tahun ini cenderung ke industri padat modal.

Berdasarkan data Kementerian Investasi, total dana segar pada paruh pertama tahun ini mencapai Rp 829,9 triliun dengan serapan tenaga kerja 1,22 juta orang. Dengan kata lain, investasi yang dikeluarkan untuk menyerap seorang tenaga kerja mencapai Rp 677,44 juta.

Sektor manufaktur yang meyerap dana segar tersebut adalah industri logam, pergudangan, telekomunikasi, dan pertambangan. Investasi yang tertanam pada sektor tersebut pada Januari-Juni 2024 hampir Rp 300 triliun.

Hal tersebut sejalan dengan sektor dengan minat paling tinggi oleh para pencari kerja. "Sektor yang paling menarik bagi pencari kerja masih sektor jasa tapi kami lagi meningkatkan investasi baru ke industri padat karya," katanya.

Manajemen Pelaksana atau PMO Program Prakerja menyatakan jenis pelatihan terpopuler pada 2023 adalah penjualan dan pemasaran. Sebab, hal tersebut sejalan dengan volume lowongan kerja terbanyak pada tahun lalu, yakni tenaga penjualan dan pemasaran.

Direktur Eksekutif PMO Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan Program Prakerja menyesuaikan jenis pelatihan sesuai dengan lowongan pekerjaan di portal pencarian kerja. Setelah menarik data secara real time, Denni menemukan dua lowongan kerja terbanyak, yakni tenaga penjualan dan pemasaran; dan administrasi perkantoran.

"Jenis pelatihan pekerjaan paling banyak adalah tenaga administrasi perkantoran, termasuk di dalamnya ada petugas manajemen sumber daya manusia," kata Denni dalam Rilis Laporan Pelaksanaan Program Kartu Prakerja Tahun 2023, Rabu (15/5).

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...