PGN Incar Potensi Gas Andaman untuk Penuhi Permintaan di Sumatera
PT PGN Tbk mendapatkan peluang kerja sama untuk mengoptimalisasi potensi pasokan gas bumi dari Blok Andaman. Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari mengatakan optimalisasi dilakukan melalui rencana pembangunan pipa gas ruas Dumai-Sei Mangkei yang dibiayai APBN.
Infrastruktur pipa gas di Sumatera akan semakin terintegrasi untuk memanfaatkan gas Andaman. Bagi PGN, Pipa Dumai–Sei Mangkei akan menambah fleksibilitas distribusi gas bumi ke permintaan yang potensial,” kata Rosa dalam siaran pers, dikutip Senin (9/9).
Ia menjelaskan, potensi permintaan gas, antara lain berada di wilayah Sumatra Bagian Utara dan Tengah untuk kebutuhan pembangkit listrik, pupuk & smelter, kilang dan industri. Selain itu terdapat potensi permintaan gas dari pengembangan pabrik baru, di antaranya untuk blue ammonia, smelter milik Inalum, RU Dumai, dan metanol.
Rosa menyebut keberadaan Blok Andaman juga memiliki manfaat bagi fasilitas kilang gas alam cair (LNG) Arun. Anak usaha PGN, PT Perta Arun Gas (PAG) telah melakukan kajian awal untuk potensi pemanfaatan 2 Train LNG Arun.
Kedua train tersebut adalah train 4 dan train 5 dengan estimasi durasi EPC selama 30 bulan. PGN dan PAG akan terus melakukan konfirmasi komposisi gas untuk dapat dievaluasi secara lebih lanjut.
“Dalam waktu dekat, kami akan melakukan pembahasan intensif terkait rencana pemanfaatan potensi gas Andaman. Dalam diskusi nanti juga akan dipaparkan mengenai perkiraan volume dan jangka panjang waktu produksi gas berdasarkan kondisi terkini,” ujar Rosa.
Rosa menyebut, PGN berharap potensi pemanfaatan gas bumi dari Blok Andaman dapat terealisasi. Menurutnya, potensi gas dari Andaman sejatinya juga berkaitan dengan kebutuhan PGN di tengah kondisi penurunan pada beberapa sumur-sumur gas pipa eksisting, karena memasuki fase penurunan alami
Selain penurunan alamiah, PGN pada Mei lalu menyebut, penurunan produksi juga disebabkan oleh perbaikan dan perawatan sumur, baik yang berkala maupun yang tidak direncanakan.
Potensi Andaman
Dalam satu tahun terakhir, ada dua sumber gas yang berhasil ditemukan di Blok South Andaman. Pertama, SKK Migas dan Mubadala Energy mengumumkan, penemuan (discovery) gas yang signifikan dari sumur Eksplorasi Layaran-1, sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatera bagian utara.
Layaran-1 merupakan sumur dalam pertama yang dioperasikan oleh Mubadala Energy, yang dibor hingga kedalaman 4.208 meter pada kedalaman air laut 1.207 meter. Di sumur tersebut ditemukan kolom gas (gas column) yang luas dengan ketebalan lebih dari 230 meter di Oligocene sandstone reservoir berkualitas baik.
Akuisisi data lengkap termasuk wireline, coring, sampling dan production test (DST) telah dilakukan. Sumur dengan sukses mengalirkan kualitas gas yang sangat baik dengan kapasitas 30 mmscf/d.
Berdasarkan laporan dari Mubadala Energy (South Andaman) RSC LTD, temuan sumur Layaran-1 memiliki potensi mencapai 6 tcf gas-in-place, maka penemuan ini bisa melebihi dari penemuan sumur Geng North-1, cekungan Kutai dan masuk ke dalam 3 besar dunia.
Beberapa bulan berselang, pada awal 2024 SKK Migas bersama Mubadala Energy kembali mengumumkan penemuan gas besar lainnya dari sumur eksplorasi laut dalam Tangkulo-1, di Blok South Andaman. Sumur ini berlokasi sekitar 65-kilometer lepas pantai bagian utara Pulau Sumatra, Indonesia.
Sumur Tangkulo-1 dibor hingga kedalaman 3.400 meter di kedalaman laut 1.200 meter, hanya beberapa bulan setelah penemuan besar di sumur Layaran-1, yang masih berada di Blok South Andaman.
Potensi ini ditemukan sekitar 80 meter kolom gas pada reservoir Oligocene sandstone berkualitas pada sumur Tangkulo-1 yang telah dikonfirmasi melalui pengumpulan data-data selama pengeboran.
Ini Termasuk mendapatkan 72-meter full core, wireline logging, sidewall core, pressure dan sampel fluida. Melalui pemanfaatan desain terbaru Drill Stem Test (DST), sumur Tangkulo-1 sukses mengalirkan 47 mmscfd gas berkualitas dan 1,300 barel kondensat. Walaupun hasil pengujian terbatas karena fasilitas yang tersedia, namun kapasitas sumur diperkirakan mencapai 80-100 mmscfd dan lebih dari 2,000 barel kondensat.