Pabrik Kaca Terbesar di-ASEAN Mulai Beroperasi di Kawasan Industri Batang

Andi M. Arief
3 Oktober 2024, 17:25
Menteri Investasi Rosan Roslani meresmikan operasional pabrik kaca terbesar di ASEAN milik PT KCC Indonesia yang berlokasi di Kawasan Industri Batang Jawa Tengah pada Kamis (3/10).
Katadata/Andi M. Arief
Menteri Investasi Rosan Roslani meresmikan operasional pabrik kaca terbesar di ASEAN milik PT KCC Indonesia yang berlokasi di Kawasan Industri Batang Jawa Tengah pada Kamis (3/10).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Menteri Investasi Rosan P Roeslani meresmikan dimulainya produksi PT KCC Glass Indonesia di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi 1.200 ton kaca lembaran per hari saat beroperasi penuh.

Rosan menyampaikan, pembangunan pabrik KCC menelan investasi mencapai Rp 4 trilun. Tenaga kerja yang terserap mencapai 400 orang. "Yang paling penting dari pengoperasian pabrik PT KCC Glass adalah 80% hasil produksinya untuk ekspor dan 20% untuk pasar lokal," kata Rosan di KIT Batang, Kamis (3/10).

Rosan menilai, strategi pemasaran KCC Glass telah sesuai dengan tujuan pendirian KIT Batang, yakni memfasilitasi pabrikan berorientasi ekspor. Ia berharap investasi KCC Glass di dalam negeri terus berkembang dan melakukan ekspansi.

Ia mencatat pabrik KCC Glass di Batang merupakan fasilitas produksi terbesar KCC Glass di luar Korea Selatan. Menurutnya, KCC Glass berencana menambah investasi di Batang senilai Rp 8 triliun. Dengan demikian, total investasi oleh KCC Glass di KIT Batang dapat mencapai Rp 12 triliun dengan potensi penyerapan tenaga kerja mencapai 2.000 orang.

Direktur Utama KCC Glass Indonesia Park Won-Joo berkomitmen untuk memproduksi kaca lembaran dengan kualitas terbaik. Untuk diketahui, KCC Glass memproduksi kaca lembaran dengan timah agar menghasilkan kaca yang mulus tanpa cacat.

"Pabrik KCC Glass di KIT Batang memiliki kualitas tertinggi di dunia dengan teknologi kelas dunia dan produktivitas produksi kaca lembaran tertinggi di dunia," kata Park.

Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman atau AKLP sebelumnya mendorong pemerintah menetapkan kebijakan kewajiban pasar domestik sebesar 60% bagi industri gas bumi. Menurutnya, hal tersebut dapat meningkatkan utilisasi industri kaca nasional menembus 990%.

Ketua Umum AKLP Yustinus Gunawan menjelaskan urgensi Urgensi kewajiban untuk pasar domestik tersebut sangat tinggi lantaran ada dua pabrik kaca yang membutuhkan pasokan gas hingga akhir tahun. Secara rinci,  ada dua pabrik kaca baru yang mulai beroperasi tahun ini dan satu pabrik kaca yang selesai perawatan berat.

Kedua pabrik tersebut adalah PT KCC Glass Indonesia di Jawa Tengah dan PT Xinyi Glass Indonesia. Total kapasitas produksi kedua pabrik tersebut mencapai 750 ton per hari pada tahun ini.

"Untuk menembus utilisasi 90%, industri kaca domestik perlu ekspansi atau investasi baru. Para investor perlu mendapat kepastian terkait pelaksanaan kebijakan yang ada, termasuk penegakan DMO gas untuk industri," kata Yustinus kepada Katadata.co.id, Senin (15/7).

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...