Neraca Beras Januari-Februari Diprediksi Masih Defisit Meski Produksi Melonjak
Badan Pangan Nasional mencatat produksi beras pada Januari-Februari 2025 naik 45,13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 3,28 juta ton. Meski demikian, masih terjadi defisit pada neraca beras atau produksi yang masih berada di bawah kebutuhan nasional sebanyak 1,9 juta ton.
Volume produksi beras nasional pada Januari 2025 diprediksi naik 37,93% dari 870.000 ton pada Januari 2024 menjadi 1,2 juta ton. Sedangkan produksi pada Februari 2024 diperkirakan naik hampir 50% menjadi 2,08 juta ton.
"Produksi padi Januari-Februari 2025 diperkirakan naik dibandingkan tahun lalu. Karena itu, kami mendapat kesan bahwa akan ada produksi di atas 3 juta ton selama panen raya tahun ini," kata Arief dalam Rapat Koordinasi Pangan di Jawa Timur, Selasa (7/1).
Masa panen raya terjadi pada Maret-Mei pada tahun ini. Bapanasa mencatat, volume produksi beras pada panen raya tahun lalu mencapai 12,52 juta ton atau 41,17% dari total produksi beras 2024.
Karena itu, Arief menilai kesiapan BUMN bidang Pangan menjadi penting selama panen raya tahun ini, khususnya fasilitas pengeringan dan pergudangan. Sebab, gabah perlu melalui proses pengeringan agar bisa melewati proses penggilingan sebelum menjadi beras yang biasa dikonsumsi masyarakat.
Cadangan Beras Pemerintah
Arief memperkirakan, produksi beras pada dua bulan pertama tahun ini masih defisit. Salah satu pendorongnya adalah pertumbuhan volume konsumsi sebanyak 50.000 ton secara tahunan menjadi 5,18 juta ton.
Ia mendata, Cadangan Beras Pemerintah atau CBP yang dikelola Bulog merupakan yang tertinggi sepanjang masa atau sejumlah 2 juta ton. Kondisi tersebut didukung oleh stabilnya harga beras akibat tingkat inflasi yang terendah sejak 1958 atau sebesar 1,57%.
"Dengan demikian, harga beras di pasar saat ini stabil dan kami bisa melakukan intervensi," ujarnya.
Bolume cadangan beras yang diwajibkan pemerintah adalah 1,2 juta ton. Bapanas mendata volume CBP pada awal Desember 2024 telah mencapai 2,07 juta ton.
Arief menyampaikan CBP pada awal Desember 2024 telah tersebar di 1.600 gudang Bulog. Secara rinci, totalnya mencapai 1,75 juta ton, sedangkan 311.348 ton CBP masih dalam perjalanan dari luar negeri.
"Memang angka produksi beras pada bulan ini hingga Februari 2025 di bawah 2 juta ton per bulan. Karena itu, pemerintah memang perlu menggunakan CBP," kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Nataru 2024/2025 di Jakarta, Kamis (5/12).