Boy Thohir Bangun Taman Safari di IKN Akhir 2025, Lahan 225 Hektare Disiapkan


Pengusaha Garibaldi Thohir (Boy Thohir) bersama konsorsiumnya memastikan pembangunan Taman Safari di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, akan dimulai paling lambat akhir tahun 2025. Pemerintah juga telah menyiapkan lahan seluas 225 hektare untuk proyek ini.
“Hari ini saya menerima Pak Garibaldi (Boy) Thohir untuk memastikan pembangunan Taman Safari bersama konsorsiumnya di IKN. Beliau menyampaikan tekadnya bahwa pembangunan dimulai paling lambat akhir tahun ini dan akan berlangsung selama 2-3 tahun ke depan,” ujar Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, di Jakarta, Jumat (7/2).
Pembangunan Taman Safari ini bertujuan sebagai destinasi wisata edukatif mengenai keragaman satwa nusantara. Lokasi lahan telah ditinjau bersama tim dari Taman Safari Indonesia guna memastikan kesiapan dan kesesuaiannya.
Investasi di IKN Terus Berjalan
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono menegaskan bahwa para investor di IKN tetap berkomitmen untuk mengikuti jadwal yang telah disepakati.
Setiap investor yang melakukan groundbreaking wajib menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pemanfaatan Lahan dengan OIKN, yang mencakup tahapan dan jadwal proyek.
Salah satu poin pentingnya adalah kewajiban investor untuk memulai pembangunan paling lambat 18 bulan setelah perjanjian ditandatangani.
Ia juga menambahkan bahwa fleksibilitas dalam jadwal tetap diperlukan untuk memastikan kualitas proyek dari tahap desain hingga pelaksanaannya. OIKN akan terus memantau perkembangan proyek agar sesuai dengan target.
Saat ini, fokus pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) berada di Wilayah Pengembangan (WP) 1A yang infrastrukturnya telah siap.
"Minat investor juga mulai meluas ke WP 1B dan 1C, meskipun infrastruktur dasar di wilayah tersebut masih dalam tahap pembangunan," kata Agung.
Dengan dimulainya pembangunan Taman Safari di IKN, diharapkan kawasan ini dapat menjadi destinasi wisata edukatif yang memperkaya ekosistem ibu kota baru serta menarik lebih banyak investasi ke wilayah Nusantara.