Sebanyak 38% Beras Bulog Terancam Turun Mutu Imbas Tersimpan Lebih 6 Bulan

Andi M. Arief
6 Oktober 2025, 12:50
Pekerja mengangkat karung beras saat bongkar muat di Gudang Bulog Ternate, Maluku Utara, Kamis (28/8/2025).Kementerian Pertanian menyebutkan proyeksi ketersediaan beras nasional periode Januari-Desember 2025 sebanyak 36,98 juta ton dengan kebutuhan beras
ANTARA FOTO/Andri Saputra/rwa.
Pekerja mengangkat karung beras saat bongkar muat di Gudang Bulog Ternate, Maluku Utara, Kamis (28/8/2025).Kementerian Pertanian menyebutkan proyeksi ketersediaan beras nasional periode Januari-Desember 2025 sebanyak 36,98 juta ton dengan kebutuhan beras 23,2 juta ton dan surplus pada Januari-September 2025 diperkirakan mencapai 13,78 juta ton, capaian tersebut positif bagi ketahanan pangan nasional sekaligus mendukung target swasembada yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Badan Pangan Nasional menemukan sekitar 38% mutu beras milik pemerintah yang disimpan oleh Bulog terancam susut. Penurunan mutu terjadi karena beras telah disimpan lebih dari enam bulan.

"Sebanyak 29.990 ton beras tercatat telah turun mutu. Selain itu, 1,45 juta ton beras yang disimpan Bulog telah memiliki usia simpan di atas enam bulan," kata Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Bapanas Nita Yulianis dalam rapat koordinasi inflasi pangan di Jakarta, Senin (6/10).

Mayoritas atau 26.980 beras yang telah turun mutu berasal dari luar negeri. Pemerintah akan tetap menyalurkannya ke masyarakat dalam program bantuan pangan maupun program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).

Nita mengatakan beras yang telah mengalami penurunan mutu karena melewati masa simpan akan mendapatkan pengolahan ulang sebelum didistribusikan. Namun, ia tidak menjelaskan pengolahan ulang maupun dampaknya terhadap mutu beras

Pemerintah telah menginstruksikan Bulog untuk melakukan pengujian berkala pada cadangan beras pemerintah atau CBP. "Pemeriksaan ini untuk memastikan beras yang disalurkan ke masyarakat layak konsumsi dari sisi sensori dan keamanan pangan," ujar Nita.

Berdasarkan paparan Bulog, volume CBP mencapai 3,86 juta ton per hari ini, Senin (6/10). Lebih dari 70% CBP berada di lima gudang bulog, yakni Jawa Timur (942.132 ton), Sulawesi Selatan-Sulawesi Barat (556.194 ton), Jawa Barat (616.979 ton), Jakarta-Banten (320.021 ton), dan Jawa Tengah (303.304 ton).  

Temuan Beras Bulog Tak Layak Konsumsi

Komisi IV DPR RI menemukan 1.200 ton beras Bulog tak layak konsumsi di Gudang Perum Bulog Cabang Ternate, Maluku Utara, Selasa pekan lalu. Dalam video yang diunggah DPR, beras tersebut telah tersimpansejak Mei 2024.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan beras menjadi tak layak konsumsi karena disimpan terlalu lama. “Namanya juga penyimpanan, tentunya pasti ada juga yang turun mutu. Ada beberapa yang memang sudah (disimpan) bawaan 2024. Bapanas selalu mengingatkan Bulog untuk mempercepat pengeluaran (beras),” katanya, Senin (29/9).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...