Wabah Pneumonia Misterius di Tiongkok yang Meresahkan Asia
(Baca: Wabah Hepatitis A di Pacitan, Waspadai Penyebab dan Penularannya)
Respons Indonesia dan Negara Asia Lainnya
Seperti dilansir CNNIndonesia.com, Kementerian Kesehatan RI menghimbau masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah penyakit. Masyarakat yang mengalami gejala umum dari pneumonia seperti demam, batuk, dan sulit bernapas, diimbau segera berobat ke fasiitas layanan kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Bandara Internasional Soekarno-Hatta juga memperketat pengawasan kedatangan penumpang asal Tiongkok. “WHO memberikan perhatian khusus karena radang paru itu mudah menular dari orang ke orang,” kata Kepala KKP Bandara Soekarno-Hatta, Anas Maruf, seperti dilansir Kompas, Selasa (7/1).
Oleh karena itu, kata Anas, balai KKP melakukan kewaspadaan di pintu-pintu masuk Indonesia. Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tanggal 3 Januari 2020 dengan nomor PM.04.02/III/43/2020.
(Baca: Sederet Penyakit Intai Korban Banjir, Hipotermia hingga Leptospirosis)
Di beberapa negara Asia, pemerintah setempat meningkatkan langkah-langkah pencegahan seperti memasang detektor suhu badan di bandara internasional dan mengajukan beberapa persyaratan setelah pemberitahuan wabah Wuhan. Di Hong Kong, sebanyak 38 orang ditemukan menderita demam atau gejala pernapasan setelah bepergian dari Wuhan. Sebanyak 21 orang telah dipulangkan dari rumah sakit setempat. Sejauh ini belum ada pasien yang terkait dengan kelompok pneumonia di Wuhan.
Sementara itu, di Singapura, para pelancong yang datang dari Wuhan juga diharuskan untuk menjalani pemeriksaan suhu sesuai arahan Departemen Kesehatan. Dokter memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai kasus pneumonia di antara orang-orang yang baru saja kembali dari Wuhan.
Penulis: Destya Galuh Ramadhani (Magang)