Pengamat Nilai Perang Dagang AS-India Tidak Berdampak Bagi Indonesia

Rizky Alika
17 Juni 2019, 20:55
perang dagang, efek perang dagang
REUTERS/Lucas Jackson/ANTARA FOTO
Ilustrasi, Presiden Amerika Serikat Donald Trump

Mitra dagang yang ia nilai potensial adalah negara-negara Afrika, Asia Tengah, dan Eropa Timur.

"Meski sekarang sudah ada langkah akomodatif untuk cari mitra dagang non-tradisional, pemerintah harus lebih konkret lagi," ujarnya.

Sekadar info, India menaikkan tarif untuk 28 produk yang berasal dari AS pada Minggu (16/6). Kenaikan tarif ini berlaku untuk produk-produk besi dan baja, apel, kacang almon, kenari, asam fosfat, dan buncis.

Dari kenaikan tarif itu, India memperkirakan akan mendapatkan penerimaan tambahan sekitar US$ 217 juta. Pemerintah India menyebut keputusan pengenaan tarif ini penting untuk kepentingan publik.

"Langkah ini merupakan balasan atas keputusan Presiden Donald Trump pada 1 Juni untuk mengakhiri konsesi perdagangan atas barang-barang yang dikirimkan India ke AS senilai US$ 5,7 miliar," seperti dikutip dari Bloomberg.

Ketegangan perdagangan terus meningkat setelah AS menarik status perdagangan preferensial India. India memegang hak perdagangan dibawah Sistem Preferensi Umum (GSP) yang mencakup barang dagang berupa perhiasan imitasi, produk kulit, farmasi, kimia dan plastik, dan beberapa barang pertanian.

Pencabutan status perdagangan preferensial India ini dilakukan beberapa hari sebelum kunjungan Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo ke India.

(Baca: Imbas Perang Dagang, Pemerintah Siapkan 12 Perjanjian Dagang Bilateral)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...