Kembali Muncul di Republik Demokratik Kongo, Apa Itu Virus Ebola?

Sorta Tobing
2 Juni 2020, 13:09
wabah ebola, apa itu virus ebola, gejala penyakit ebola, wabah ebola muncul di kongo, congo, Covid-19, virus corona
www.who.int
Ilustrasi. Wabah ebola muncul kembali di Republik Demokratik Kongo di tengah pandemi Covid-19.

Wabah ebola kembali merebak di Republik Demokratik Kongo. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO melaporkan ada enam kasus terjadi di Wangat, Mbandaka. Dari jumlah itu empat orang meninggal dunia dan dua orang masih dalam perawatan.

Jumlah kasus diperkirakan akan meningkat. “Ini adalah pengingat bahwa Covid-19 bukan satu-satunya ancaman kesehatan yang sedang kita hadapi,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Senin (1/6).  

Wabah ini merupakan kejadian ke-11 yang terjadi di Kongo sejak virus itu pertama kali ditemukan di Afrika pada 1976. Kota Mbandaka dan daerah sekitarnya sempat menjadi lokasi wabah ebola ke-9 pada Mei hingga Juli 2018.

WHO berencana mengirim tim untuk mendukung peningkatan respon. “Mengingat kedekatan wabah baru ini dengan rute transportasi yang sibuk dan negara-negara tetangga yang rentan, kita harus bertindak cepat,” Direktur Regional WHO untuk Afrika Matshidiso Moeti.

(Baca: Pandemi Corona Belum Berakhir, Wabah Ebola Kembali Merebak di Kongo)

Apa Itu Virus Ebola?

Melansir situs Kementerian Kesehatan RI, virus ebola ditemukan pada 1976 dari dua wabah yang terjadi bersamaan. Pertama, di daerah terpencil di Sudan. Lalu, di sebuah desa yang terletak di dekat Sungai Ebola di Republik Demokratik Kongo.

Sampai sekarang belum diketahui secara pasti penyebab kemunculan virus ini. Namun, berdasarkan beberapa bukti yang ada, virus ini berasal dari kelelawar pemakan buat atau Pteropodidae.

Virus ebola termasuk dalam genus Filovirus. Infeksinya menyebabkan kematian hingga 90%. Wilayah endemisnya ada di Afrika. Selain dua negara yang telah disebutkan, wabah juga sempat terjadi di Gabon, Afrika Selatana, dan Kongo. Wabah terbesar terjadi selama setahun, mulai dari Desember 2014.

(Baca: Kembangkan Vaksin Corona dengan Genexine, Saham Kalbe Farma Jatuh 1,8%)

Apa Gejala Penyakit Ebola?

Gejala awal penyakit ini adalah demam, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, lemas, diare, muntah, sakit perut, kurang nafsu makan, dan perdarahan yang tidak biasa. Dalam beberapa kasus, pendarahan dalam dan luar dapat terjadi dalam lima sampai tujuh hari.

Semua yang terinfeksi virus ini menderita kesulitan pembekuan darah. Pendarahan bisa terjadi di selaput mulut, hidung, tenggorokan serta bekas lubang suntikan. Gejala lebih parah lagi adalah muntah darah, batu darak, dan buang air besar darah. Masa inkubasinya antara dua sampai 21 hari.

(Baca: WHO Desak RI Setop Hidroksiklorokuin dan Klorokuin untuk Obati Corona)

HEALTH-CORONAVIRUS/SAFRICA
Ilustrasi. Wabah ebola. (ANTARA FOTO/REUTERS/Siphiwe Sibeko/AWW/dj)

Bagaimana Penularan Virus Ebola?

Virus ini menular melalui darah dan cairan tubuh lainnya, termasuk feses, saliva, urine, bekas muntah, dan sperma, dari hewan atau manusia yang terinfeksi ebola. Bahkan virusnya dapat masuk ke tubuh orang lain melalui kulit yang terluka atau membran mukosa yang tak terlindungi, seperti mata, hidung, dan mulut.

Halaman:
Reporter: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...