Vaksin Corona Semakin Temui Titik Terang, Ini Tahapan Pengujiannya

Image title
27 Juli 2020, 20:57
Ilustrasi. Pembuatan vaksin corona semakin menemui titik terang setelah beberapa calon telah menjalani tahap uji klinis. Berikut tahapannya menurut WHO.
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww.
Ilustrasi. Pembuatan vaksin corona semakin menemui titik terang setelah beberapa calon telah menjalani tahap uji klinis. Berikut tahapannya menurut WHO.

Pada uji klinis, calon vaksin mulai ditransmisikan ke manusia. Secara umum, relawan yang menjadi subjek uji coba harus merepresentasikan kelompok sasaran vaksinasi. Hal ini lah yang menyebabkan calon vaksin mesti diuji coba kembali di setiap wilayah atau negara yang berbeda. Dengan kata lain, vaksin yang efektif membentuk imunitas terhadap virus di suatu wilayah belum tentu efektif di wilayah lainnya.

Pada uji coba tahap I, calon vaksin mulai diinjeksikan kepada manusia dengan skala kecil. Pengujian di tahap ini untuk melihat kemanan dan mempelajari berbagai respon imun yang telah diberi vaksin. WHO memberikan himbauan untuk meninjeksikan calon vaksin kepada subjek dengan risiko rendah di tahap uji klinis awal ini.

Bila aman, uji klinis tahap II bertujuan mencari dosis yang tepat. WHO menyebut uji coba tahap kedua ini melibatkan setidanya ratusan subjek. Pada tahap ini peneliti pun harus menemukan dosis yang tepat, interval atau rentang pemberian vaksin, durasi imunitas, dan identifikasi efek samping yang mungkin terjadi.

Salah satu pengembangan vaksin yang telah sukses melewati fase uji klinis kedua ialah vaksin BNT162b1. Vaksin ini dikembangkan perusahaan farmasi BioNtTech Jerman dan Pfizer Amerika Serikat. Kedua pembuat vaksin tersebut mengklaim telah menemukan respons antibodi tepat atau di atas tingkat yang terlihat pada serum pemulihan darah dari pasien sembuh dengan dosis rendah.

Vaksin yang dinamai BNT162b1 ini mengandalkan kode genetik yang masuk ke dalam sel untuk menghasilkan antibodi untuk melawan virus corona. Uji coba telah dilakukan pada 45 orang berusia 18 hingga 55 tahun. Vaksin ini akan diuji coba lebih lanjut dengan subjek lebih banyak lagi.

Setalah itu, vaksin diuji coba dengan skala yang besar bila fase kedua telah sukses dilewati. Pada fase terakhir ini, calon vaksin dievaluasi kemanan, efektivitas, dan formulasi komponen secara imunologis.

Uji coba klinis tahap ketiga melibatkan ribuan relawan yang diberi placebo atau penanganan palsu sebagai variabel kontrol penelitian. Setelah uji coba sukses, vaksin baru bisa didistribusikan ke masyarakat.

Pengujian terbesar salah satunya dicatatkan oleh vaksin ChAdOx1 nCoV-19 yang dikembangkan Oxford University dan AstraZeneca Pic. Vaksin ini bekerja dengan menghasilkan antibodi dan menstumulasi respons Sel-T yang berfungsi untuk mengenali dan mengentikan reproduksi virus. Vaksin ini diklaim efektif menginduksi respons antibodi dan Sel-T tersebut.

Vaksin dari Oxford University ini akan diuji coba kepada 10.000 pasien di Inggris.  Uji coba juga rencananya mulai dilakukan kepada 5.000 pasien di Brazil dan 2.000 Afrika Selatan. Sementara itu, sebanyak 30.000 pasien di Amerika Serikat bakal mulai melakukan uji coba dalam beberapa minggu ke depan.

Penulis: Muhamad Arfan Septiawan (Magang)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...