Perbaiki Ekonomi, Jepang akan Hapus Larangan Perjalanan ke 12 Negara

Yuliawati
Oleh Yuliawati
8 Oktober 2020, 17:45
Issei Kato Seorang pria memakai masker pelindung saat menyeberangi jalan ditengah wabah virus corona (COVID-19) di Tokyo, Jepang, Kamis (30/7/2020). Gambar diambil dengan kecepatan rana lambat.
ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato/AWW/dj
Seorang pria memakai masker pelindung saat menyeberangi jalan ditengah wabah virus corona (COVID-19) di Tokyo, Jepang, Kamis (30/7/2020).

Hingga Kamis (8/10) jumlah kasus corona dunia sebanyak 36,43 juta dengan kematian yang mencapai 1,06 juta orang. Amerika, India dan Brazil merupakan tiga negara dengan kasus corona terbanyak masing-masing 7,7 juta; 6,8 juta dan 5 juta kasus.

Jepang berada di urutan ke-46 dengan jumlah kasus corona 86.543 kematian sebanyak 1.605. Efek penanganan pandemi membuat Jepang mengalami resesi ekonomi. Pada kuartal II 2020, ekonomi negara terbesar ketiga tersebut terkontraksi mencapai 28,1% dibandingkan periode yang sama tahun ini, lebih buruk dari data sebelumnya sebesar 27,8%.

Analis yang disurvei oleh Reuters pada bulan Agustus memperkirakan ekonomi Jepang akan menyusut 5,6% pada tahun fiskal saat ini hingga Maret mendatang dan tumbuh hanya 3,3% pada tahun berikutnya. Perkiraan ini lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan BOJ yang dirilis pada bulan Juli untuk kontraksi 4,7% dan 3,3%. pertumbuhan dalam periode yang sama.

Bank sentral melonggarkan kebijakan moneter dua kali tahun ini termasuk dengan mendirikan fasilitas pinjaman untuk memompa uang ke perusahaan kecil yang kekurangan likuiditas.

Banyak analis memperkirakan BOJ menunda peningkatan stimulus untuk saat ini karena langkah-langkah untuk memacu permintaan dapat membuat orang bergerak lebih bebas ke toko-toko dan berisiko menyebarkan virus.

"Meskipun pembatasan kegiatan ekonomi telah dilonggarkan, beberapa dari mereka akan tetap berada di bawah gaya hidup baru yang dipaksakan oleh pandemi," kata Yoshiki Shinke, Kepala Ekonom di Dai-ichi Life Research Institute.

Dengan demikian, Jepang akan membutuhkan waktu lama untuk kembali normal ke level sebelum pandemi.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...