Beragam Respons Dunia Setelah Taliban Kuasai Afganistan

Safrezi Fitra
18 Agustus 2021, 19:13
Afganistan, afghanistan, taliban
ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/WSJ/sa.
Ilustrasi kota Kabul, Afganistan.

Berbagai platform sosial media seperti Facebook, Whatsapp, Instagram, Youtube, hingga TikTok pun menyatakan akan terus melarang konten yang berkaitan dengan Taliban. Alasannya, Taliban telah dikenai sanksi sebagai organisasi teroris di bawah hukum Amerika Serikat.

"Kami telah melarang mereka dari layanan kami di bawah kebijakan Organisasi Berbahaya kami. Ini berarti kami menghapus akun yang dikelola oleh atau atas nama Taliban dan melarang pujian, dukungan, dan perwakilan dari mereka, "kata seorang juru bicara Facebook kepada BBC, Selasa (17/8).

Dukungan Terhadap Taliban

Mengutip pemberitaan-pemberitaan di The Guardian, sampai saat ini hanya Pakistan, Tiongkok dan Rusia yang menunjukan keinginan untuk bekerja sama dengan Taliban.

Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, mengatakan bahwa Taliban telah memutuskan rantai perbudakan mental di Afganistan.  Sementara Tiongkok dan Rusia juga berencana untuk memperdalam kerja sama dengan Afganistan setelah Taliban mengambil kekuasaan.

Juru bicara Tiongkok Hua Chunying mengatakan Beijing siap untuk mengembangkan hubungan bertetangga yang baik, bersahabat, dan kooperatif dengan Afganistan. Tiongkok juga menyambut baik janji Taliban yang tidak akan membiarkan kekuatan apapun menggunakan wilayah Afganistan untuk terlibat dalam tindakan yang merugikan Tiongkok.

Tiongkok menyatakan akan lebih terlibat dalam perdamaian dan keamanan Afganistan. Proses rekonsiliasi dan memainkan peran yang lebih besar dalam rekonstruksi masa depan dan pembangunan ekonomi Afganistan.

Zamir Kabulov, utusan Rusia untuk Afganistan, juga sempat mengungkapkan kemungkinan Rusia akan mengakui pemerintahan Taliban.

Sejarah Taliban

 Taliban dibentuk oleh Muhammad Omar, mantan mujahidin tahun 1994. Kelompok ini berisi veteran mujahidin yang ikut dalam perang melawan Uni Soviet 1979-1989.

Taliban bermakna “pencari ilmu agama”. Kelompok ini muncul dari sekolah-sekolah konservatif di kamp pengungsi di Pakistan. Pada awalnya, Taliban mendapat dukungan karena janji untuk menyatukan negara dan mengakhiri 15 tahun peperangan.

Pada tahun 1996, Taliban berhasil merebut kota Kabul dan menyatakan Afganistan sebagai emirat Islam. Dalam menjalankan pemerintahannya, Taliban dikenal brutal dan represif.

Taliban mencabut semua hak perempuan, mereka dilarang sekolah, dipaksa memakai burqa, dan dilarang keluar tanpa didampingi pelindungnya. Taliban juga melarang musik dan semua hiburan.

Dhia Al Fajr (magang)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...