Merck (MSD) Ajukan Izin Penggunaan Darurat Molnupiravir ke FDA

Cahya Puteri Abdi Rabbi
12 Oktober 2021, 08:31
merck, Molnupiravir
Antara
Ilustrasi Molnupiravir

 Perusahaan itu juga setuju untuk melisensikan obat kepada beberapa pembuat obat generik yang berbasis di India, yang diharapkan dapat memasok pengobatan tersebut ke lebih dari 100 negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Obat-obatan yang sudah ada, seperti obat antivirus remdesivir buatan Gilead Sciences yang diberikan lewat infus dan obat generik steroid deksametason, secara umum hanya diberikan kepada pasien rawat inap.

Sementara itu obat antibodi monoklonal produksi Regeneron Pharmaceuticals dan El Lilly sejauh ini terlihat hanya digunakan terbatas karena sulit diberikan kepada pasien.

 Merck (MSD) dan perusahaan mitra, Ridgeback Biotherapeutics, mengumumkan hasil uji klinis fase 3 penggunaan Molnupiravir pada awal Oktober.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan, obat ini mampu  mengurangi 50% risiko rawat inap pasien dan kematian akibat Covid-19, pada pasien gejala ringan dan sedang.

Hasil penelitian itu juga mencatat, hanya ada 7,3% pasien Covid-19 yang dirawat. Kemudian, tak ada pasien yang meninggal setelah 29 hari pemberian obat ini.

Selain itu, hasil penelitian ini juga menemukan adanya efikasi konsisten terhadap varian Gamma, Delta, dan Mu.

 “Antivirus oral yang dapat memengaruhi risiko rawat inap hingga tingkat seperti itu akan menjadi game-changing,” ujar Peneliti Senior di Pusat Perlindungan Kesehatan John Hopkins Amesh Adalja dikutip dari Channel News Asia, Jumat (1/10) lalu.

Adapun studi itu dilakukan terhadap 775 pasien Covid-19 bergejala ringan dan sedang dengan gejala paling lama lima hari. Pasien setidaknya punya satu faktor risiko seperti obesitas, diabetes mellitus, penyakit jantung, dan usia di atas 60 tahun.



Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...