Korea Selatan Laporkan Lima Kasus Pertama Varian Omicron
Korea Selatan melaporkan lima kasus pertama varian Omicron pada Rabu (1/12). Ini diumumkan ketika penambahan pasien Covid-19 harian mencetak rekor di atas 5.000.
Menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), dua dari lima kasus itu adalah pasangan yang sudah divaksinasi penuh. Mereka dinyatakan terpapar varian Omicron setelah tiba dari Nigeria minggu lalu.
Tiga kasus lainnya adalah dua kerabat dan satu orang teman dari pasangan tersebut.
Dikutip dari Reuters, kasus harian Covid-19 di Korea Selatan mencapai 5.123 kasus pada Rabu (1/12). Lonjakan kasus dimulai pada awal November setelah negara itu melonggarkan pembatasan.
Varian baru itu mendorong pemerintah untuk menghentikan rencana pelonggaran pembatasan lanjutan pada Senin (6/12).
Pemerintah Korea Selatan juga mengonfirmasi bahwa konferensi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang diharapkan bisa menarik lebih dari 700 orang ke Seoul minggu depan, akan diadakan secara online.
Negara tersebut sudah menggelar vaksinasi hampir 92% orang dewasa. Mereka kini berfokus pada vaksinasi anak-anak dan program booster.
Namun, para ahli memperingatkan bahwa kasus Covid-19 akan terus meningkat sampai orang yang tidak divaksinasi memperoleh kekebalan melalui infeksi.
"Pihak berwenang dapat menurunkan jumlah kasus dengan menerapkan kembali beberapa langkah jarak sosial," kata profesor kedokteran pencegahan di Universitas Gachon Jung Jae-hun, dikutip dari Reuters, Kamis (2/12).
Korea Selatan mengatakan, saat ini rumah sakit merawat 723 pasien dengan gejala Covid-19 parah. Angka ini menyentuh rekor.
Hampir 90% tempat tidur unit perawatan intensif di Seoul sudah terisi. Sedangkan ada 842 pasien menunggu untuk masuk.
Asosiasi Medis Korea mendesak pemerintah untuk mendirikan fasilitas perawatan. Selain itu, mengizinkan perawatan antibodi untuk pasien berisiko tinggi sebelum mereka mengalami gejala yang parah.
Lebih dari 84% pasien yang sakit parah berusia 60 tahun ke atas. Para ahli telah menunjukkan berkurangnya tingkat antibodi dari vaksin dan mendesak orang tua untuk mendapatkan booster.
Total kasus di negara itu mencapai 452.350 kasus dan 3.658 kematian. Meskipun tingkat rawat inap meningkat, angka kematian di Korea Selatan masih relatif rendah, yakni 0,18%.