Negara G20, Peran dan Kontribusinya bagi Dunia

Image title
16 Desember 2021, 16:03
Negara G20
G20.org
Negara G20

Sebanyak 19 negara dan Uni Eropa menjalin hubungan multilateral lewat sebuah forum bernama Group of Twenty atau G20. Melalui forum ini, sejumlah isu terkait masalah keuangan, ekonomi global, serta isu non-keuangan lainnya akan dibahas dalam pertemuan pemimpin negara G20.

Negara G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa. Semua anggota G20 berhak atas pergantian presidensi yang ditunjuk setiap tahunnya.

Awal Mula Berdirinya G20

Presiden Joko Widodo saat penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di La Nuvola, Roma, Italia, Minggu (31/10). Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sek
Presiden Joko Widodo saat penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di La Nuvola, Roma, Italia, Minggu (31/10). Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sek (Katadata)

 

Sejarah G20 berawal dari rasa kekecewaan komunitas internasional terhadap negara G7, yang gagal dalam mencari solusi atas terjadinya krisis keuangan global antara tahun 1998-1999. Negara G7 terdiri dari Kanda, Inggris, Jerman, Jepang, Prancis, Italia dan Amerika Serikat.

Saat itu pandangan mengemuka untuk mengajak negara-negara berkembang dan negara maju lainnya, ikut serta dalam sebuah pertemuan. Membahas sekaligus mencari solusi atas krisis keuangan global saat itu.

Sampai akhirnya, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dilaksanakan pertama kali di Washington, Amerika Serikat (AS). Presiden AS saat itu George W. Bush mengundang para pemimpin negara-negara G20. Fokus utamanya untuk membahas dan melakukan koordinasi respons global terhadap dampak krisis keuangan yang saat itu tengah terjadi di AS.

Dilansir dari situs Sherpag20indonesia.ekon.go.idm usai pertemuan pertama itu pemimpin negara G20 sepakat untuk melakukan pertemuan lanjutan. Pada 1-2 April 2009, London menjadi tuan rumah (presidensi) KTT G20 kedua di bawah koordinasi Perdana Menteri Inggris Gordon Brown.

Hingga sekarang KTT G20 sering dilakukan tiap tahunnya. Tidak hanya berfokus pada isu respons terhadap krisis keuangan atau isu perdagangan, saat ini forum G20 juga membahas sektor non-keuangan. Dalam mekanismenya setiap pertemuan G20 akan dibagi menjadi dua jalur yakni finance track dan Sherpa track. Pembentukan G20 sendiri tidak hanya sebatas forum seremonial belaka. Lebih dari itu, ada sejumlah peran nyata yang sudah dikerjakan oleh setiap negara G20.

Negara G20

G20
G20 (123RF)

 

Negara G20 adalah anggota dari Group of Twenty. G20 merupakan forum yang begitu strategis. G20 bisa mewakili lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80%  Produk Bruto Dunia (PDB) dunia.

Syarat menjadi anggota G20, sebenarnya tidak ada kriteria tertentu. Akan tetapi, ada satu hal yang dipahami bersama. Negara G20 perlu memberikan dampak dan berkontribusi pada perekonomian dunia serta menjaga stabilitas keuangan dunia.

Negara G20 adalah negara yang masuk 20 besar ekonomi dunia. Hal ini bisa terindikasi dari PDB setiap anggota G20.

Berdasarkan informasi yang dimuat di situs resmi Bank Indonesia, ada tiga jenis pertemuan negara G20. Untuk penjelasan lengkapnya sebagai berikut:

1. KTT (Summit)

Sebuah pertemuan yang mengundang kepala negara dan kepala pemerintahan negara G20. KTT G20 adalah puncak dari semua pertemuan yang melibatkan negara anggota.

2. Pertemuan Tingkat Menteri dan Deputi (Ministerial & Deputies Meetings)

Jenis pertemuan ini akan diadakan berdasarkan masing-masing are fokus utama forum. Contohnya pada finance track, ministerial meetings akan dihadiri oleh menteri keuangan dan gubernur bank sentral setiap negara G20.

3. Kelompok Kerja (Working Groups)

Jenis pertemuan ini akan membahas dan mengatasi isu spesifik terkait dengan agenda G20 yang lebih luas. Dalam forum ini beranggotakan para ahli dari negara G20.  Hasilnya akan dimasukan ke segmen kementerian dan akhirnya KTT.

Indonesia sebagai Presidensi G20

Presiden Joko Widodo Menghadiri KTT G20 Secara Virtual pada Sabtu (21/11)
Presiden Joko Widodo Menghadiri KTT G20 Secara Virtual pada Sabtu (21/11) (ANTARA)

 

Indonesia berperan sebagai presidensi G20 sejak 1 Desember 2021 hingga pelaksanaan KTT G20 pada November 2022. Setiap negara anggota G20 berhak memegang fungsi presidensi dan akan berganti setiap tahunnya. Keberadaan presidensi inilah yang membedakan G20 dengan forum multilateral lainnya.

Forum G20 tidak memiliki sekretariat tetap. Setiap negara anggota G20 akan ditunjuk sebagai presidensi. Berdasarkan keputusan yang ditetapkan pada Riyadh Summit 2020, Indonesia akan memegang presidensi G20 pada 2022. Ini ditandai dengan serah terima yang dilakukan pada akhir KTT Roma 30-31 Oktober 2021 lalu.

Presidensi G20 adalah keketuaan pertemuan G20. Menurut situs resmi G20 yakni G20.org, dijelaskan bahwa setiap tahun presidensi akan mengundang negara G20 dan negara tamu. Sejumlah organisasi regional hingga internasional ikut ambil bagian dalam forum tersebut.

Indonesia merupakan negara satu-satunya di Asia Tenggara yang menjadi anggota G20. Melansir dari Presidenri.go.id, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pada Presidensi G20 Indonesia akan mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”. Ada tiga hal yang menjadi fokus utama dalam presidensi G20 tersebut.

Tiga hal itu di antaranya akan membahas tentang  penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi berbasis digital, serta transisi menuju energi berkelanjutan. Momen ini menjadi kesempatan bagus bagi negara Indonesia dan negara berkembang lainnya untuk memperjuangkan aspirasi, serta merasakan manfaat positif dari kerja sama setiap negara anggota G20.

Peran G20

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump (ANTARA FOTO/Sputnik/Mikhail Klimentyev)

 

Forum G20 akan membawa dampak dan manfaat positif bagi para negara anggotanya. Tidak hanya isu keuangan dan ekonomi yang dibahas, negara G20 juga menaruh perhatian terhadap isu non-keuangan.

G20 menjadi forum multilateral yang baik. Sejak KTT G20 pertama hingga saat ini, ada sejumlah kontribusi besar yang telah dilakukan oleh negara G20. Mengutip situs Bank Indonesia, Bi.go.id, berikut peran nyata yang sudah dilakukan G20:

  1. Penanganan krisis global tahun 2008.
  2. Melakukan inovasi pada kebijakan pajak.
  3. Kontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19.

Terpilihnya Indonesia sebagai presidensi G20 merupakan salah satu sejarah baru. Sebab, sejak G20 berdiri pada tahun 1999, negara kita baru pertama kali menjadi presidensi G20. Ini akan membawa manfaat positif bagi tanah air, khususnya di sektor ekonomi.

Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...