WHO Peringatkan Tak Anggap Remeh Varian Omicron
Penasihat WHO Bruce Aylward mengatakan, 36 negara bahkan belum mencapai 10% cakupan vaksinasi. Di antara pasien parah di seluruh dunia, 80% tidak divaksinasi.
Dalam laporan epidemiologi mingguannya pada hari Kamis, WHO mengatakan kasus meningkat 71%, atau 9,5 juta, dalam seminggu hingga 2 Januari dari seminggu sebelumnya. Namun, angka kematian turun 10%, atau 41.000.
Varian lain B.1.640, pertama kali didokumentasikan di banyak negara pada September 2021. Varian ini termasuk di antara yang dipantau oleh WHO tetapi tidak beredar secara luas, kata pemimpin teknis WHO untuk COVID-19, Maria van Kerkhove.
Ada dua kategori lain yang lebih penting yang digunakan WHO dalam melacak varian yakni “varian yang menjadi perhatian", mencakup Delta dan Omicron, serta "varian yang diminati".
Lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron terjadi di banyak negara, di antaranya Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis. Ketiga negara tersebut bahkan mencetak rekor kasus harian tertinggi dalam beberapa hari terakhir.
Kenaikan kasus juga terjadi di dalam negeri. Pada Kamis (6/1), jumlah kasus baru bertambah 533, tertinggi dalam dua bulan terakhir.