Kasus Hepatitis Akut yang Misterius pada Anak Terus Bertambah di Dunia
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mencatat menerima laporan sekitar 228 kasus hepatitis akut yang tersebar di 20 negara. Kasus hepatitis yang menyerang anak-anak usia satu bulan hingga 16 tahun menjadi momok yang menakutkan karena dapat menyebabkan kematian dengan penyebabnya masih misterius.
“Pada 1 Mei, setidaknya 228 kasus yang dilaporkan ke WHO dari 20 negara dengan lebih dari 50 kasus tambahan sedang diselidiki,” kata Tarik Jasarevic dari WHO dalam konferensi pers di Jenewa, dikutip dari Reuters, Kamis (5/5).
Otoritas kesehatan di seluruh dunia sedang menyelidiki peningkatan jumlah kasus hepatitis parah atau radang hati pada anak kecil yang berpotensi menyebabkan kematian.
Pada 23 April lalu, WHO mengumumkan penyakit hepatitis akut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) setelah wabah misterius ini menjangkiti 169 anak di 12 negara.
Beberapa negara mengantisipasi seruan dari WHO tersebut. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengeluarkan peringatan atas hepatits misterius dengan laporan kasus pertama datang dari negara bagian Alabama. Laporan bertambah dari sepuluh negara bagian yang melaporkan kasus serupa.
CDC melaporkan kasus pertama di Alabama tidak memiliki masalah medis yang signifikan, dan berkisar dari usia lebih muda dari dua hingga lebih tua dari lima tahun, dengan lima dari sembilan pasien tertular adenovirus tipe 41, virus yang diketahui menyebabkan flu biasa.
Tetapi hasil biopsi hati dari enam pasien dengan berbagai tingkat keparahan hepatitis tidak mengungkapkan adanya adenovirus pada patologi.
Para peneliti sedang menyelidiki kemungkinan hubungan dengan adenovirus, tetapi dari 50 jenis adenovirus yang diketahui, tipe 41 biasanya hanya menyebabkan gejala pernapasan atau gastrointestinal, bukan hepatitis parah. CDC masih menyelidiki penyebab virus lain, racun, dan obat-obatan yang dapat menyebabkan penyakit hepatitis parah pada anak-anak.
Adapun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada 3 pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, meninggal dunia dengan dugaan hepatitis akut.
Kemenkes sedang berupaya melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta juga sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Prof. Tjandra Yoga Aditama mengatakan penyakit tersebut belum tentu mewabah.
Hepatitis misterius pertama kali dilaporkan pada 15 April 2022 oleh Inggris. WHO lalu menyatakan penyakit tersebut dalam Disease Outbreak News (DONs). "Perlu diketahui kalau ada penyakit apapun di dunia yang tidak seperti biasa, akan dimasukkan WHO dalam daftar DONs," kata Tjandra pada Rabu (4/5) dikutip dari Antara.
Tjandra menjelaskan bahwa DONs merupakan prosedur rutin WHO untuk menyajikan informasi ke dunia tentang kejadian kesehatan masyarakat yang penting atau berpotensi penting.
Bersamaan hepatitis akut, pada April 2022 ada 10 penyakit yang dikategorikan DONs di WHO. Beberapa di antaranya adalah kolera di Malawi, malaria di Somalia, ebola di Kongo, hingga MERS CoV di Arab Saudi.
"Ini maksudnya agar dunia mengetahui informasi awal dan jadi perhatian bersama, belum tentu menjadi wabah luas dunia," katanya.