Jet Tempur Besutan Korsel-Indonesia Ditargetkan Uji Coba Akhir Juli
Prototipe jet tempur KF-21 kolaborasi Korea Selatan (Korsel) dan Indonesia, yang saat ini tengah dikembangkan, direncanakan memasuki uji coba penerbangan perdana akhir bulan ini.
Sebelumnya, jet tempur tersebut telah diperkenalkan kepada wartawan di markas besar Korea Aerospace Industries Ltd. (KAI), pada Rabu (6/7), di Sacheon, 437 kilometer selatan Seoul.
Diselenggarakan bersama Defense Acquisition Program Administration (DAPA), uji coba KF-21 ini merupakan bagian dari program pengembangan pesawat tempur senilai 8,8 triliun won atau setara dengan US$ 7,9 miliar, yang diluncurkan pada 2015. Bagi Korsel, pengembangan KF-21 dimaksudkan untuk menggantikan armada jet tempur F-4 dan F-5 yang telah menua.
Meski DAPA belum membocorkan tanggal tertentu, tes penerbangan pertama pesawat tempur itu diperkirakan akan datang akhir bulan ini. Pemilihan tanggal belum dirilis, karena rencana penerbangan dapat berubah karena kondisi cuaca.
"Uji coba penerbangan nanti bertujuan untuk memeriksa integritas dan pengoperasian pesawat,” kata Manajer Senior Divisi Program KFX-21 KAI Kim Nam-shin, dikutip dari Yonhap News Agency, Jumat (8/7).
Pesawat berwarna abu-abu sepanjang 16,9 meter itu merupakan prototipe KF-21 pertama yang diungkap ke publik pada April tahun lalu. Sebanyak enam prototipe telah diproduksi untuk tujuan pengujian.
Bendera nasional Korsel dan Indonesia akan disematkan di bawah kokpit KF-21. Ini untuk menunjukkan, bahwa Indonesia merupakan mitra dalam proyek KF-21. Indonesia sendiri, telah setuju menanggung 20% dari program pembangunan fase 1 senilai 8,1 triliun won.
Jet tempur ini direncanakan akan memulai uji terbang selama 40 menit pada akhir Juli 2022. Setelah itu, enam prototipe KF-21 akan melakukan 2.000 sorti gabungan di perairan barat dan selatan Korsel hingga 2026.
KAI berusaha mencapai kesesuaian tempur tentatif KF-21 pada paruh kedua tahun depan, dan kesesuaian tempur akhir pada 2026. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan uji coba fase kedua. Pada pengujian fase kedua yang dimulai 2026 hingga 2028, KAI akan menguji kemampuan tempur udara-ke-permukaan (air-to-surface) KF-21.
Uji coba senjata ini menggunakan rudal yang diproduksi perusahaan asal Amerika Serikat (AS), yakni Raytheon Technologies, Boeing dan General Dynamics, serta perusahaan lokal seperti sebagai Hanwha dan LIG Nex1.