Kisah Penyintas Tragedi Halloween di Korea, Didorong hingga Terjepit

Intan Nirmala Sari
30 Oktober 2022, 12:00
Korea, korea selatan, itaewon, halloween
ANTARA FOTO?REUTERS/Heo R

Di sisi lain, Ahn Yeon-seon (55 tahun) menceritakan saat terakhir anaknya Seoul Ye-sol (19 tahun) berpamitan untuk bertemu pacarnya di Itaewon. Hari itu seharusnya menjadi kencan terakhir Ye-sol sebelum sang pacar pergi wajib militer. Namun, tujuh jam setelah puterinya berpamitan, pacarnya justru menelpon Yeon-seon sambil menangis dan mengatakan anaknya telah meninggal. 

Yeon-seon kemudian menjelajahi rumah sakit di Seoul pada Minggu (30/10) untuk mencari puterinya. "Dia berkata, 'Bu, beri aku uang!' dan kemudian keluar," kata Ahn kepada kantor berita Yonhap di Rumah Sakit Universitas Soonchunghyang, rumah sakit terbesar di daerah Itaewon di mana banyak korban tewas dan terluka dibawa oleh petugas tanggap darurat.

"Pacarnya menelepon saya sekitar tengah malam, menangis, mengatakan Ye-sol sudah mati, bahwa dia berada di bawah tumpukan orang selama lebih dari satu jam, dan dia mencoba menariknya keluar tetapi tidak bisa," kata Ahn. "Saya bergegas ke sini setelah menerima teleponnya, tetapi belum menerima konfirmasi."

Ye-sol adalah anak kedua dari empat bersaudara. Dia turut membantu ekonomi keluarga dengan bekerja lebih awal agar bisa membesarkan adik-adiknya sejak kematian ayahnya. 

Mengutip cuitan akun @chloepark di Twitter, perayaan Halloween kali ini menjadi yang paling menakutkan dalam hidupnya. Di mana sekitar 30 orang tumbang, dan 400 petugas keselamatan turun dan menyebar. Dia juga membagikan cuplikan video terkait kondisi yang sedang terjadi. 

"Truly the scariest halloween of my life-30 down, 400 rescue workers deployed. Please avoid Itaewon and stay safe," ujar pemilik akun @chloepark.

"Dari total korban meninggal, sebanyak 97 jiwa adalah perempuan dan 54 laki-laki," kata Choi.

Orang asing yang tewas termasuk mereka yang berasal dari Iran, Uzbekistan, Cina dan Norwegia. 19 WNA tersebut dipastikan tewas karena berdesakan selama perayaan Halloween.

Sementara itu, Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol mengumumkan masa berkabung nasional dan memerintahkan penurunan bendera, pada Minggu (30/10). Itu diumumkan setelah tragedi Halloween mematikan yang menewaskan sedikitnya 151 orang, termasuk 19 orang asing,

"Ini benar-benar mengerikan. Tragedi dan bencana hari Sabtu seharusnya tidak pernah terjadi," kata Yoon, sebagaimana dilansir dari laman Yonhap.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...