Pasukan Wagner Pindah ke Belarus, Sekutu NATO Cemas Potensi Konflik

Dzulfiqar Fathur Rahman
28 Juni 2023, 12:30
Seorang pria mengenakan kemeja yang dicetak dengan warna bendera nasional Rusia dan menggambarkan Presiden Rusia Vladimir Putin, melintasi jalan di Saint Petersburg, Rusia, Sabtu (21/5/2022).
ANTARA FOTO/REUTERS/Anton Vaganov/pras/sad.
Seorang pria mengenakan kemeja yang dicetak dengan warna bendera nasional Rusia dan menggambarkan Presiden Rusia Vladimir Putin, melintasi jalan di Saint Petersburg, Rusia, Sabtu (21/5/2022).

Sekutu Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO khawatir keberadaan pasukan tentara Wagner Group di Belarus akan menimbulkan ketidakstabilan regional. Pemimpin dan tentara Wagner kini menetap di Belarus setelah mendapat tawaran dari pemerintah itu. 

“Jika Wagner mengerahkan pembunuh berantainya di Belarus, semua negara tetangga menghadapi bahaya ketidakstabilan yang jauh lebih besar lagi,” kata Presiden Lithuania Gitanas Nauseda pada Selasa (27/6) seperti dikutip oleh Reuters.

Presiden Belarus Aleksandr Lukashenko menawarkan negaranya sebagai tempat pengasingan pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin sejak Selasa (27/6). Tawaran ini sebagai syarat Wagner menghentikan pemberontakan di Rusia.

Lukashenko menawarkan sebuah pangkalan militer yang terbengkalai di Belarus untuk pasukan Wagner Group. Pasukan dari organisasi paramiliter yang didanai negara itu bisa mendirikan tenda di sana.

Presiden Nauseda membicarakan masalah ini dengan sekretaris jenderal NATO Jens Stoltenberg dan perwakilan dari enam negara sekutu NATO lainnya di Den Haag, Belanda.

“Ini sangat serius dan mengkhawatirkan, dan kami harus membuat keputusan-keputusan yang sangat kuat,” kata Presiden Polandia Andrzej Duda seperti dikutip oleh Reuters.

Duda berharap ancaman yang ditimbulkan oleh pasukan Wagner Group akan menjadi agenda yang dibahas dalam konferensi tingkat tinggi NATO di Vilnius, Lithuania, pada 11 dan 12 Juli 2023.

Stoltenberg mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan makna relokasi pasukan Wagner Group ke Belarus bagi para sekutu NATO. Mantan Perdana Menteri Norwegia itu juga menekankan bahwa pertahanan sayap timur aliansi militer 31 negara itu telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Stoltenberg menyatakan NATO akan mengambil keputusan-keputusan lebih lanjut dalam pertemuan pada Juli 2023 nanti untuk memperkuat pertahanan kolektifnya dengan pasukan yang lebih siap dan memiliki lebih banyak kapabilitas. Aliansi militer ini akan memberikan perhatian khusus ke negara-negara yang berbatasan langsung dengan Belarus.

Halaman:
Reporter: Dzulfiqar Fathur Rahman
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...