Di KTT ASEAN, PM Jepang Jelaskan Penanganan Limbah Nuklir Fukushima

Ameidyo Daud Nasution
6 September 2023, 15:34
fukushima, nuklir, jepang
ANTARA FOTO/REUTERS/Kyodo//hp/cf
Foto udara memperlihatkan tangki penyimpanan untuk air olahan di pembangkit tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang lumpuh akibat tsunami di kota Okuma, prefektur Fukushima, Jepang, 13 Februari 2021, dalam foto yang diambil oleh Kyodo. Foto diambil tanggal 13 Februari 2021.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menjelaskan langkah yang dilakukan Negeri Sakura dalam menangani limbah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima. Penjelasan ini disampaikan Kishida saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Jakarta, Rabu (6/9).

Menteri Luar Negeri Retno P Marsudi mengatakan Kishida menjelaskan apa yang telah dilakukannya terkait limbah PLTN tersebut kepada para pemimpin ASEAN.

"Termasuk soal basis sains dan transparansi dengan kerja sama bersama Badan Tenaga Atom Nasional (IAEA)," kata Retno.

Persoalan limbah PLTN Fukushima membuat hubungan Jepang dan tetangganya memanas. Masalah muncul setelah Jepang memutuskan membuang limbah air radioaktif PLTN tersebut ke laut.

Pemerintah Cina bereaksi keras dengan melarang semua impor produk makanan laut dari Jepang. Hal itu dilakukan meski Pemerintah Jepang mengatakan pembuangan air limbah dilakukan dengan cara yang aman.

Sedangkan Partai Demokrat yang merupakan oposisi utama di Korea Selatan mendesak Jepang berhenti membuang limbah radioaktif ke laut.

Sebelumnya, Jepang mengabaikan penolakan dari komunitas nelayan lokal dengan mulai membuang air limbah nuklir dari PLTN Fukushima pada 24 Agustus 2023. Pada tahap pertama, operator Tokyo Electric Power Company (TEPCO) akan mengencerkan sekitar 7.800 ton air olahan dengan air laut, dan air encer tersebut akan dikeluarkan selama 17 hari berturut-turut.

TEPCO telah mengisi fasilitas, yang disebut poros pembuangan vertikal, dengan air yang telah diolah dan diencerkan. Setiap ton air yang diolah dicampur dengan sekitar 1.200 ton air laut.

Terdapat sekitar 1,3 juta ton air olahan di kompleks TEPCO. Operator kehabisan kapasitas penyimpanan sehingga memaksa Jepang membuang air tersebut ke laut.

Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.

Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.

Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.

#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...