Titik Balik Uber, Meraih Profit hingga Masuk S&P 500
"Saya rasa ini menunjukkan bahwa banyak konsumen yang sudah terbiasa dengan layanan pesan-antar makanan. Kami telah melihat hal itu pada Uber, DoorDash, dan lainnya," kata Ives.
Namun, tidak semua usaha Uber berhasil. Misalnya, perusahaan ini juga menjalankan bisnis pengangkutan. Sektor angkutan truk secara umum telah mengalami kesulitan selama beberapa tahun terakhir. Selain itu, muncul masalah mengenai pengemudi Uber, apakah harus dianggap sebagai kontraktor independen atau karyawan yang sebenarnya.
Analis saham senior Morningstar Research Services Ali Mogharabi mengatakan perusahaan-perusahaan transportasi online telah membuat kesepakatan dengan pemerintah untuk tetap mengklasifikasikan pengemudi sebagai kontraktor sembari meningkatkan tunjangan mereka.
Uber juga telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. "Mereka menghentikan ATG, bisnis mobil tanpa pengemudi yang kehilangan banyak uang. Mereka menaikkan tarif kepada konsumen dan menemukan skala ekonomi dengan bisnis global mereka," kata Evan Rawley, seorang profesor manajemen dan kewirausahaan dari University of Connecticut.
Semua itu telah membantu perusahaan menghasilkan laba tahun ini. Hal itu membuat Uber memenuhi syarat untuk masuk dalam keanggotaan S&P 500. "Sekarang reksa dana pasif, reksa dana, dan exchange traded fund (ETF) harus memiliki saham Uber," kata Rawley.
Keanggotaan Uber dalam indeks ini mencerminkan seberapa jauh perusahaan ini telah berkembang selama 14 tahun terakhir.