Blinken: Warga Palestina yang Mengungsi Harus Bisa Kembali ke Rumah

Hari Widowati
8 Januari 2024, 13:58
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menolak pernyataan para pejabat Israel yang menyerukan pengungsian massal bagi warga Gaza.
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menolak pernyataan para pejabat Israel yang menyerukan pengungsian massal bagi warga Gaza.

Al Thani mengatakan pembunuhan wakil pemimpin politik Hamas, Saleh al-Arouri, di Beirut telah mempengaruhi upaya Qatar untuk bernegosiasi antara kelompok Palestina dan Israel untuk membebaskan para tawanan.

Qatar sebelumnya memainkan peran kunci dalam memediasi gencatan senjata selama tujuh hari antara Israel dan Hamas yang menghasilkan lebih dari 100 tawanan yang dibebaskan dan ratusan tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara-penjara Israel.

Al Thani mengatakan bahwa Doha terus bernegosiasi. Ia dan Blinken membahas upaya-upaya untuk mencapai gencatan senjata dan memastikan pembebasan lebih banyak tawanan.

Blinken Memperingatkan Milisi Houthi

Blinken berada di Doha sebagai bagian dari tur diplomasi selama seminggu di Timur Tengah, untuk meredakan apa yang ia katakan sebagai "momen ketegangan yang mendalam" di wilayah tersebut. Perang Israel dan Hamas di Gaza telah berlangsung selama tiga bulan.

Sejak perang Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober, Israel dan kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon telah sering bertukar tembakan lintas batas.

Puluhan warga sipil Lebanon dan lebih dari 140 anggota Hizbullah telah terbunuh dalam pertempuran tersebut. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa perang Gaza dapat meningkat menjadi konflik regional.

Di sisi lain, pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman telah menembakkan rudal ke Israel. Milisi Houthi juga menyerang kapal-kapal komersial di Laut Merah, yang mereka sebut sebagai aksi solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza. Kelompok yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman ini mengatakan bahwa mereka menargetkan kapal-kapal yang menuju Israel.

Serangan-serangan tersebut telah menyebabkan banyak perusahaan pelayaran global, termasuk Maersk, menghindari rute pelayaran Laut Merah. AS telah merespons dengan membentuk pasukan maritim multinasional untuk melindungi jalur-jalur pelayaran di wilayah tersebut.

Blinken mencatat bagaimana serangan Houthi merugikan orang-orang di seluruh dunia karena meningkatkan biaya pengiriman dan membuat jangka waktu pengiriman barang menjadi lebih lama. Ia menyatakan Washington sangat ingin memastikan bahwa perang tidak menyebar.

"Lebih dari selusin negara telah menegaskan bahwa Houthi akan bertanggung jawab atas serangan-serangan di masa depan," ujar Blinken, merujuk pada koalisi pimpinan AS.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...