Riset: Vietnam Bakal Catat Lonjakan Pertumbuhan Kekayaan Tertinggi

Hari Widowati
21 Februari 2024, 18:57
Vietnam akan mengalami lonjakan pertumbuhan kekayaan paling tajam dalam satu dekade ke depan seiring dengan statusnya sebagai pusat manufaktur global.
ANTARA FOTO/REUTERS/Kham/HP/dj
Jam gereja tua dari Eropa terlihat di menara rumah kolektor Pham Van Thuoc di provinsi Thai Binh, Vietnam.

"Vietnam berkembang dengan cepat dan sebagian besar penduduknya mendapatkan keuntungan," Andy Ho, Kepala Investasi VinaCapital Group kepada CNBC.

Magnet bagi Investasi Asing

Vietnam juga diuntungkan dari ketegangan perdagangan AS-Tiongkok. Hal ini membuat banyak perusahaan multinasional yang melakukan diversifikasi manufaktur ke Vietnam sebagai bagian dari strategi "Cina plus satu" mereka. Negara anggota ASEAN ini menyaksikan aliran investasi asing langsung yang kuat secara konsisten dari perusahaan-perusahaan multinasional.

Investasi asing langsung (FDI) ke Vietnam naik 32% dari tahun sebelumnya menjadi US$36,6 miliar pada tahun 2023. "Investasi asing adalah uang yang menghasilkan lapangan kerja yang baik dengan upah yang layak dan memungkinkan jutaan orang Vietnam untuk meningkatkan kualitas hidup mereka," kata Ho.

Brian Lee, Ekonom dan Asisten Wakil Presiden Maybank, mengatakan kisah pertumbuhan Vietnam telah didorong oleh industrialisasi yang dipimpin oleh ekspor dan tiga gelombang investasi asing langsung selama tiga dekade terakhir. Saat ini, Vietnam berada di ambang gelombang keempat.

Faktor-faktor Risiko yang Menghambat Pertumbuhan

Meski memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi, Vietnam juga menghadapi beberapa hambatan. Lee mengatakan tenaga kerja di negara ini akan membutuhkan lebih banyak pelatihan untuk memenuhi tuntutan aktivitas produksi yang membutuhkan keterampilan dan kompleksitas.

"Masih banyak yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan limpahan produktivitas dari FDI, melalui kolaborasi yang lebih erat antara perusahaan-perusahaan asing dan rekan-rekan domestik mereka," tambahnya.

Resesi global yang berkepanjangan juga dapat berdampak pada permintaan konsumen di pasar-pasar negara maju, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi sektor manufaktur dan ekspor Vietnam. "Devaluasi tajam mata uang juga bisa membuat keadaan menjadi lebih buruk," kata Ho.

Namun, Ho mengatakan bahwa Vietnam akan mampu menghadapi tantangan-tantangan yang mungkin muncul di masa depan. "Perlu banyak hal untuk menggagalkan negara ini dari jalur pertumbuhannya saat ini."

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...