Arab Saudi dan Negara Timur Tengah Mulai Ramadan pada Senin 11 Maret

Yuliawati
Oleh Yuliawati
11 Maret 2024, 09:22
Pengunjung berdoa di Raudhah atau taman surga saat berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar as Siddiq, dan Umar bin Kattab di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Sabtu (15/7/2023).
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nym.
Pengunjung berdoa di Raudhah atau taman surga saat berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar as Siddiq, dan Umar bin Kattab di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Sabtu (15/7/2023).
Button AI Summarize

Pemerintah Arab Saudi memutuskan awal Ramadan jatuh pada Senin (11/3). Penentuan awal puasa itu setelah terlihat bulan sabit di observatorium Sudair dan Al-Hariq saat sidang isbat pada Minggu (10/3). 

Setelah pengumuman Arab Saudi, beberapa negara Arab Teluk, serta Mesir, Sudan, Suriah dan Yaman mengikuti pengumuman tersebut yang memulai berpuasa pada Senin.  Kecuali Iran yang memulai puasa sehari setelah Arab Saudi. 

Namun, ada beberapa negara yang melaksanakan puasa mulai Selasa, termasuk Indonesia. Berdasarkan laporan AP, negara di Asia Pasifik seperti Australia, Brunei, Malaysia dan Singapura, akan memulai Ramadan pada Selasa setelah gagal melihat bulan sabit. Oman, yang berada di ujung timur Semenanjung Arab, juga mengumumkan bahwa Ramadan akan dimulai pada Selasa. Yordania juga akan memulai Ramadan pada Selasa.

Pemerintah Indonesia menggelar sidang isbat pada Minggu yang diikuti sejumlah perwakilan organisasi keagamaan, ahli astronomi, Komisi VIII DPR RI, hingga perwakilan negara sahabat.  Dengan memutuskan awal puasa pada Selasa, maka salat tarawih dimulai Senin. 

Berbeda dengan pemerintah, pimpinan Pusat Muhammadiyah yang menetapkan awal ramadan pada Senin (11/3). Perbedaan penentuan awal ramadan terjadi bukan karena metode hisab dan rukyat melainkan perbedaan kriteria yang dipedomani oleh tiap-tiap organisasi Islam, termasuk pemerintah.

Kriteria wujudul hilal digunakan Muhammadiyah, sedangkan kriteria imkan rukyat (visibilitas hilal) digunakan oleh Nahdlatul Ulama dan beberapa organisasi keagamaan lain di Indonesia.

Pemerintah melalui Kementerian Agama menggunakan kriteria baru yakni MABIMS yang disepakati Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Kriteria MABIMS ini menetapkan tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi bulan (jarak sudut bulan-matahari) minimal 6,4 derajat.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...