Batal Kulineran di Kampung Halaman? Masak Sendiri Saja di Rumah
Indonesia kaya dengan warisan resep masakan nusantara. Satu daerah dengan yang lain memiliki perbedaan karakter, baik dari segi rasa, aroma, warna, dan tekstur kulinernya. Keragaman makanan ini biasanya tampil menonjol pada momen tertentu, seperti hari raya keagamaan.
Namun, pandemi Covid-19 menghalangi lidah dari mencecap bumbu masakan khas Idul Fitri di kampung halaman. Ini disebabkan larangan mudik secara merata bagi semua warga. Demi mengobati kerinduan akan kuliner-kuliner khas hari raya, bagaimana kalau kita memasaknya sendiri saja?
(Baca juga : Ragam Aksesoris Pemanis Baju Lebaran)
Adapun, guna mencari tahu animo masyarakat untuk memasak sendiri di rumah selama pandemi virus korona, Katadata Insight Center (KIC) melakukan survei #dirumahaja. Riset melibatkan 484 responden di 27 provinsi. Hasilnya, betul bahwa aktivitas baru yang terbanyak dilakukan masyarakat saat pandemi adalah mencoba memasak resep baru, porsinya 19,8 persen.
Berikut ini sekilas contoh kuliner daerah yang sering menjadi primadona saat hari raya. Yuk, simak! Sekalian kamu praktikkan resep dan cara memasaknya ya. (Baca juga : Kuliner Buka Puasa Favorit di Aplikasi Pesan Antar)
1. Rawon Jawa Timur
Bagi masyarakat Jawa Timur, rawon adalah salah satu kuliner yang tak asing lagi. Jenis sup berbahan daging sapi berkuah hitam ini menjadi sajian khas hari-hari besar tak terkecuali saat lebaran tiba. Bumbu kluwek menjadi ciri khas rasa rawon mampu membawa penikmatnya untuk bernostalgia ke kampung halaman walaupun dalam kondisi tak mudik.
Saat ini, memasak rawon bukan hal yang sulit. Terdapat berbagai informasi resep bumbu rawon yang bisa ditemukan di jagad maya. Berikut ini resep rawon versi fimela.com :
Bahan
- 500 gram daging sapi, rebus sampai empuk
- 2 liter air matang
- 2 batang serai, digeprek
- 1 ruas lengkuas, digeprek
- 6 lembar daun jeruk
- 4 sdm minyak goreng
- 1 sdm garam
- 1/2 sdt gula pasir
- 1/2 sdt kaldu sapi
- daun jeruk
Bumbu, dihaluskan
- 6 buah kluwak, ambil isinya
- 8 butir bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 5 buah cabai merah
- 5 buah cabai rawit
- 3 butir kemiri
- 1 sdt ketumbar
- 1 cm kunyit
- 1 cm jahe
- 1 sdt terasi
- 1 sdt gula merah
Bahan pelengkap
- toge
- sambal terasi
Cara membuat
- Potong-potong daging sapi rebus, sisihkan. Saring air kaldu sapi, sisihkan.
- Tumis bumbu yang dihaluskan dan daun jeruk sampai harum. Tambahkan garam, gula, dan kaldu.
- Masukkan potongan daging sapi dan bumbu tumisan ke dalam kaldu daging. Didihkan sambil diaduk rata.
- Sajikan rawon dengan toge dan sambal terasi.
2. Soto Banjar
Bergeser ke luar Jawa, kuliner soto satu ini menjadi hidangan ikonik khas lebaran. Soto bumbu rempah khas Kalimantan Selatan ini menggunakan campuran cengkih dan kapulaga yang direbus dan tidak dihaluskan, kemudian diambil sarinya. Soto banjar biasanya dihidangkan dengan lontong bersama dengan kuah bening yang ditaburi bawang goreng. Bagi masyarakat Kalimantan yang tidak mudik tahun ini, kuliner asli suku Banjar ini dapat menjadi pilihan mengobati rindu kampung halaman. Berikut ini resepnya ala femina.com :
Bahan
- 3 l air, untuk merebus
- 1 ekor (1 kg) ayam kampung, potong 4
- 2 lembar daun salam
- 3 cm jahe, memarkan
- 1½ sdm garam
- 6 buah perkedel kentang
- 3 butir telur rebus, potong 2
- Minyak sayur, untuk menumis
- 2 butir kapulaga
- 2 butir cengkih
- 1 cm kayu manis
- ½ buah pala
Bumbu, haluskan
- 15 butir bawang merah
- 8 siung bawang putih
- 1 sdt merica putih utuh
Bahan pelengkap
- Lontong
- Suun kering, seduh air panas
- Bawang daun, iris tipis
- Seledri, iris tipis
- Bawang merah goreng
- Jeruk nipis, potong-potong
- Kecap manis
Cara membuat
- Panaskan air hingga mendidih. Rebus ayam bersama garam, daun salam, dan jahe hingga empuk. Buang sesekali buih yang mengambang di permukaan kaldu. Angkat.
- Saring kaldunya. Sisihkan. Suwir daging ayam. Sisihkan.
- Panaskan 2 sdm minyak, tumis bumbu halus, kapulaga, cengkih, kayu manis, dan pala hingga harum dan matang. Angkat.
- Masukkan ke dalam kaldu. Panaskan kembali hingga beraroma (± 15 menit).
- Atur ketupat, suun, perkedel, dan telur dalam mangkuk saji. Berikan ayam suwir, sirami kuah panas. Berikan bahan pelengkap. Sajikan hangat.
3. Nasi Likku Makassar
Kuliner lebaran ala Sulawesi juga tak kalah menarik. Nasi Likku Makassar bisa menjadi pilihan menu saat lebaran nanti. Menurut bahasa Bugis, likku adalah lengkuas yang berarti masakan ini berbahan dasar ayam berbumbu lengkuas yang ditumbuk halus dan disajikan dengan nasi putih hangat. Nasi likku menjadi kuliner tradisional favorit warga Makassar sebagai sajian khusus saat Idul Fitri tiba. Intip resep rekomendasi Nasu Likku dari suara.com yuk :
Bahan
- 1 ekor ayam kampung ukuran sedang, potong jadi 10-12 iris
- 200 gram lengkuas diparut
- 1/2 buah kelapa parut yang sudah disangrai kering lalu dihaluskan hingga berminyak
- 800-1000 ml santan kekentalan sedang
- 2 batang sereh geprek
- Minyak secukupnya untuk menumis
- Gula pasir, garam, kaldu bubuk secukupnya
Bumbu, dihaluskan
- 10 siung bawang merah
- 8 siung bawang putih
- 2 batang sereh batang putihnya saja
- 2 cm jahe
- 4 butir kemiri
- 1 sendok teh ketumbar bubuk
- Kunyit secukupnya
Cara membuat
- Tumis bumbu halus bersama lengkuas parut,sereh geprek dengan minyak secukupnya hingga wangi.
- Masukan santan,kelapa goreng, didihkan.
- Masukan potongan ayam, aduk rata.
- Masak hingga ayam empuk dan matang,beri gula garam dan kaldu bubuk bila santan mulai menyusut, cek rasa.
- Kekentalan hasil akhir sesuai selera,saya suka agak kering.
4. Lontong Sayur Medan
Hidangan utama yang tak boleh terlewat saat lebaran di Medan, Sumatera Utara adalah lontong sayur Medan. Kuliner ini merupakan perpaduan lontong nasi yang lembut yang disajikan bersama sayur nangka bersantan. Resep lontong sayur Medan juga cukup istimewa seperti tauco Medan yang beraroma khas nan gurih. Tak hanya dengan gulai nangka, lontong sayur Medan kerap disajikan bersama oseng bihun dan serundeng, kering kentang ebi, telur balado, rendang, dan sambal. Berikut ini resepnya mengutip Okezone.com :
Bahan
- 5 buah lontong @ 200 gram, potong bulat, ukuran 2 cm
- 150 gram tahu, goreng, dan potong dadu
- 5 buah lento
- 50 gram bawang goreng, untuk taburan
Lento
- 150 gram kacang tolo, cuci, rendam 3 jam, rebus hingga empuk lalu tiriskan
- 100 gram tepung sagu/tapioka
- 2 sdm minyak, untuk menumis
- Bumbu lento yang dihaluskan
- 2 sdm bawang merah iris
- 1 sdt ketumbar
- 1 sdm garam
- 1 sdm gula pasir
Kaldu
- 500 ml air kaldu, rebusan dari 5 kepala ayam atau 10 buah ceker ayam
- 2 sdm bawang merah, iris tipis
- 2 sdm bawang putih, iris tipis
- 2 sdm minyak, untuk menumis
Sambal petis
- 10 buah cabai rawit merah
- 1 sdm bawang putih iris
- 100 gram petis udang
- 2 sdm kecap
- 1 sdt garam
Cara membuat
- Lento: Bagi kacang tolo menjadi 2 bagian, sebagian dihaluskan dan sebagian lagi dibiarkan utuh. Campur semua bahan lento dengan bumbu dan tepung sagu, aduk rata. Bentuk adonan menjadi bulat dan pipih. Panaskan minyak di wajan antilengket, goreng lento hingga kuning kecokelatan dan matang. Angkat dan tiriskan;
- Kuah: Rebus kepala ayam/ceker ayam dengan 1500 ml air hingga kaldu mendidih dan agak pekat. Angkat dan saring. Panaskan minyak di wajan, tumis bawang merah dan bawang putih hingga layu dan harum. Masukkan ke dalam kaldu ayam yang sudah disaring, kecilkan api. Masak hingga mendidih kembali;
- Sambal petis: Haluskan cabai dan bawang putih yang sudah direbus dengan garam, beri kecap manis dan petis, aduk rata;
- Siapkan mangkuk saji, letakkan dan susun lontong, tahu goreng, tauge, lento, sambal petis, dan siram dengan kuah panas lalu taburi bawang goreng.